23. Perihal Perasaan

606 129 6
                                    

Hampir tidak ada yang tahu kalau Candra pernah memiliki hubungan spesial dengan Shalsa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir tidak ada yang tahu kalau Candra pernah memiliki hubungan spesial dengan Shalsa. Sebagai dua orang yang punya julukan pangeran dan putri sekolah, tidak jarang keduanya di jodoh-jodohkan, namun sampai sekarang tidak ada yang pernah melihat mereka bersama.

Candra dan Shalsa menjalani hubungan mereka secara diam-diam. Bahkan saat di sekolah, keduanya tidak saling bicara, pulang-pergi bersama, atau bahkan makan berdua di kantin. Tidak ada hubungan selayaknya anak SMA yang sedang pacaran.

Dulu, Ilham pernah bilang kalau Candra dan Shalsa punya gaya pacaran yang tidak sehat, dan itu memang benar.

Mereka putus karena Shalsa hamil. Keduanya tidak menginginkan itu, dan ketika kandungan Shalsa sudah selesai di gugurkan, hubungan mereka juga ikut gugur.

"Long time no see, bee."

Candra tersenyum simpul, kemudian menuangkan vodka ke dalam gelas Shalsa saat perempuan itu duduk ke atas bar stool.

"Terakhir kali setahun yang lalu, ya?"

"Iya, udah selama itu."

"Kayaknya emang bener kata orang-orang."

Shalsa membalas tatapan mata Candra kepadanya. Dia tersenyum tipis, kemudian mengangkat gelasnya.

"Apanya yang bener?"

"Kalo habis putus, mantan jadi tambah cantik."

Shalsa hampir tergelak. "Gue bakal berterima kasih karena itu pujian. Tapi... Gue rasa Tuan Muda nggak mungkin memanggil gue di tengah waktu berharganya cuma buat memuji mantan yang mutusin dia."

"Lo selalu berprasangka buruk soal gue, Shal."

"Jangan buat gue kedengaran jahat. Gue tau lo mau menyampaikan sesuatu."

"Jangan buru-buru lah." Candra mendengus. "Lo bahkan baru duduk lima menit di sebelah gue."

"Gue harusnya bangga karena pewaris satu-satunya keluarga Tan terdengar masih suka sama gue, tapi sayangnya... Pacar gue nungguin gue malam ini."

Candra tergelak. Dia menegak minumannya, kemudian memperhatikan Shalsa yang masih setia menatapnya. Sudah setahun lamanya..... Dan Shalsa memang benar.

Dia masih menyukai perempuan itu.

"Apa lo punya sebuah prinsip untuk seorang mantan?"

"Nggak ada. Kenapa?"

"Kalo gitu bantuin mantan bukan hal yang bakal lo tolak."

Shalsa mengedikan bahunya. "Tergantung apa permintaannya."

"Simple. Gue mau lo dan Alana berhenti ganggu Tania."

Shalsa melebarkan matanya, tidak mampu menahan rasa terkejutnya setelah mendengar nama yang tidak pernah ia sangka akan keluar dari mulut Candra.

GAMANIA | Jeno ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang