Mafia [END]

4

Area rawan ketypoan!!!

"Sepertinya kau mulai ada perasaan pada Bae Joohyun, benar?"

"Ck bukan urusanmu, ada apa memanggilku kemari?"

"Ahh baiklah... Aku hanya ingin memintamu memilih tanggal yang menurutmu baik."

"Untuk apa?"

"Untuk hari pernikahanku dengan Joy."

"Cih kau menyuruhku memilih tanggal untuk pernikahanmu? Buang-buang waktu saja."

"Hey kau ini sangat pelit sekali, bantulah aku kali ini saja."

"Kenapa kau tidak diskusikan saja dengan Joy?"

Seulgi meneguk botol red wine yang Seungwan hidangkan saat Seulgi tiba tadi, Seulgi datang sendirian karena Joohyun sama sekali tidak ingin bertemu dengannya bahkan keluar kamar pun tidak. Lagi-lagi Seulgi tidak peduli dan memilih pergi tanpa mengecek keadaan Joohyun yang sedang mengurung diri.

"Aku tidak mau menyusahkan Joy, dokter bilang dia tidak boleh banyak pikiran."

"Yasudah kalau begitu lakukan saja pernikahan kalian besok pagi."

"Besok aku harus berangkat ke Mexico."

"Kau sangat menyusahkan Seungwan, tanggal 25 artinya kau masih memiliki waktu selama tiga hari untuk menyiapkan semuanya. Sudah, aku mau pulang saja."

"Thank you."

Seulgi hanya menghiraukannya dan terus berjalan keluar, selepas Seulgi pergi Seungwan berjalan menuju kamar Joy.

Saat membuka pintu Seungwan mendapati Joy sedang berdiri didekat jendela, penasaran dengan apa yang dilihat Joy, Seungwan pun mendekati Joy tanpa bersuara sedikitpun. Ternyata Joy sedang melihat dimana baru saja mobil Seulgi keluar dari pekarangan rumah Seungwan.

"Kau masih mencintainya, Joy?"

Joy pun kaget dengan kehadiran Seungwan, takut Seungwan marah, Joy memilih menundukkan kepalanya.

"Apa yang harus aku lakukan Joy agar kau bisa mencintaiku, apa yang Seulgi milik yang tidak aku miliki? Katakan padaku, Joy."

"M-maafkan aku Seungwan."

Seungwan mencoba meredam emosinya, diraihnya kedua tangan Joy lalu mengelus lembut punggung tangan Joy dengan ibu jarinya.

"Apa aku masih belum bisa membuatmu mencintaiku? Katakan Joy katakan aku harus apa agar kau bisa mencintaiku."

"Maaf."

"Jangan mengatakan maaf," dihapusnya air mata Joy. "Aku akan menunggumu dan akan berusaha membuatmu mencintaiku."