Mafia [END]

17

"Kau benar-benar bodoh, bagaimana bisa kau menyembunyikannya dari Joohyun."

"Aku hanya tidak ingin dia khawatir."

Flashback

"Joohyun?"

"Kau terluka? Kenapa tidak memberitahuku?"

"Joohyun ini... Aku hanya tidak ingin merepotkanmu bahkan sampai membuatmu khawatir."

"Oh ya? Jadi aku tidak berhak tau apapun tentang apa yang terjadi padamu. Begitu?" Joohyun berjalan mendekati Seulgi dan lagi-lagi dia dibuat terkejut melihat perban yang terletak di bagian perut Seulgi.

"Kau terluka parah tapi malah menyembunyikannya? Apa ini alasanmu tidak pulang?" Seulgi menatap Joohyun dengan ekspresi kaget. "Aku rasa ucapanku benar, untuk apa juga aku membicarakan hal ini kalau aku hanya kau anggap orang asing. Aku tau kau masih belum bisa menganggapku ada tapi tidak begini caranya!"

"Joohyun a-aku-"

"Diam! Ternyata selama ini hanya aku berharap dengan hubungan ini."

"Joohyun kumohon jangan bicara seperti itu."

"Tapi kenyataannya memang begitu, Kang Seulgi."

"Tidak Joohyun aku menyembunyikannya karena aku tidak ingin kau sedih seperti ini dan karena aku juga sayang padamu dan juga Yerim, aku cinta pada kalian berdua dan jika kalian sedih maka aku juga akan ikut sedih."

Joohyun pergi begitu saja membuat Seulgi kepikiran sampai-sampai dirinya tidak tidur semalaman.

Flashback end.

"Tapi dia istrimu, Soojung saja walaupun sudah terbiasa melihat luka dia juga akan marah jika aku menyembunyikan lukaku darinya. Rupanya kau masih belum mengerti wanita sepenuhnya padahal dulu saja kau hampir gila gara-gara satu wanita."

Lagi-lagi Seulgi mendatangi rumah Amber dan Soojung karena jika dia meminta bantuan pada Yoong ataupun Seungwan yang ada malah mereka berdua menertawai Seulgi, bahkan memanas-manasi Joohyun agar semakin marah padanya.

"Jangan membahas masa lalu."

"Yayaya maafkan aku, lalu sekarang dimana Joohyun?"

"Di rumah, tapi seharian ini kami tidak saling bicara, maksudku dia yang tidak mau bicara denganku. Oh iya, dari tadi aku tidak melihat Soojung, dimana dia?"