33

932 126 6
                                    









"Tu-"

Seulgi meletakkan telunjuknya di bibirnya, karena Joohyun sedang tertidur dipangkuannya. Mereka sedang berada di halaman belakang rumah, daritadi pagi Joohyun terus saja menempel pada Seulgi alhasil Seulgi pun membatalkan niatnya ke kantor.

"Tuan, pak presiden datang berkunjung, beliau sedang dalam perjalanan menuju kemari."

"Baiklah, terimakasih. Setibanya beliau disini tolong layani dengan baik, selagi aku pergi menidurkan Joohyun."

Digendongnya ala bridal dimana Joohyun yang masih terlihat lelap, istrinya itu mengantuk karena sedari kemarin malam terus saja mengkhawatirkannya. Awalnya Joohyun terlelap namun saat mendengar Seulgi membuka lemari pakaian, Joohyun langsung merengek dan memaksa Seulgi agar tidak pergi ke kantor.

 Awalnya Joohyun terlelap namun saat mendengar Seulgi membuka lemari pakaian, Joohyun langsung merengek dan memaksa Seulgi agar tidak pergi ke kantor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat siang ayah dan terimakasih atas kunjungannya."

"Kau terluka tapi masih bisa tersenyum lebar padaku? Apa tubuhmu terbuat dari besi?"

"Hanya luka kecil saja ayah, lagipula ada anakmu yang mengobatiku dan merawatku."

"Lalu dimana bayiku itu?"

"Sedang tidur siang. Apa setiap ibu hamil akan menjadi manja?"

"Emm... Tidak juga, mood mereka sering berubah-ubah. Jadi kau harus sabar menghadapi moodnya Joohyun, aku tau anakku itu sebenarnya masih agak kekanakan."

Seulgi mengangguk yang wajah terdapat luka-luka goresan akibat kejadian kemarin dan lengan kirinya dibalut perban.

"Seulgi."

"Ya?"

"Apa kau telah mengetahui siapa pelaku dibalik penyerangan itu?"

"Sudah ayah, dan sebelum itu maaf, aku sangat meminta maaf padamu karena keponakanmu yaitu Kim Minjae harus berurusan denganku karena telah melukai istriku dan ingin menyerang anakku juga. Tidak hanya itu, anggota keluargaku lainnya ketakutan karena penyerangan itu."

"Lakukan saja sesukamu, ayah juga muak melihat tingkahnya yang seakan-akan kota ini adalah miliknya."

"Maksud ayah?"

"Minjae ingin menggantikan posisiku, pergantian presiden masih satu tahun tapi dia memaksaku untuk mundur dari posisiku. Dia juga mengancam akan mencelakai Joohyun jika ayah tidak menuruti keinginannya, ayah harap kau melindungi Joohyun dari orang serakah itu, Seulgi."

Seulgi tampak berpikir, lamunannya buyar saat mendengar langkah kaki yang ternyata adalah Yerim yang baru saja pulang sekolah, dia memberi salam dengan membungkukkan badannya.

"Yerim, lama tidak bertemu nak."

Yongjun tampak merentangkan tangannya bermaksud ingin memeluk Yerim, dengan senang hati Yerim memeluknya. Melihat anaknya dekat dengan mertuanya, Seulgi tersenyum bahagia melihatnya.

Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang