Mafia [END]

6

Area rawan ketypoan!!!

Seulgi dan Sehun sedang duduk bersama di halaman belakang sekalian sarapan. Sesudahnya sarapan, Sehun ingin membahas rencana Seulgi yang ingin membangun hotel sekaligus casino baru.

"Sebagian dari mereka sudah menjual lahannya, tapi ada beberapa dari mereka yang masih kekeuh tidak ingin meninggalkan tempat itu."

"Kalau begitu cari saja lahan lain." Ucap Seulgi lalu menyesap teh hangatnya.

"Lalu bagaimana dengan lahan yang sudah kau beli?"

"Buat saja taman bermain atau apalah, terserah saja asal bisa digunakan oleh masyarakat."

"Baru kali ini aku bertemu dengan mafia berhati mulia sepertimu, seperti orang baik berkedok orang jahat."

"Cih kau terlalu berlebihan, Oh Sehun."

"Sepertinya aku harus pergi."

"Kau mau kemana?"

"Aku tidak mau melihat kalian bermesraan, lihatlah dibelakangmu tuan. Gadismu yang baru saja bangun sedang berjalan menuju kemari,"

Sehun berdiri lalu mendekatkan wajahnya ke telinga Seulgi.

"Aku akan mengajak mereka pergi agar tidak mengganggu moment kalian berdua." Goda Sehun dengan mengedipkan sebelah matanya.

Baru saja tiba didepan Seulgi, Joohyun mengucek matanya sebelum itu dia melepaskan sendalnya kemudian naik ke pangkuan Seulgi lalu mengalungkan kedua tangannya serta menyandarkan kepalanya ke ceruk leher Seulgi.

"Apa kebiasaanmu saat masih di rumah orangtuamu akan seperti ini?"

Joohyun hanya melenguh dan semakin menyamankan dirinya.

"Bukannya pergi mandi lalu sarapan, kau malah kesini dan kembali tidur."

"Diamlah kau sangat cerewet, suka hatiku saja lagipula aku seperti ini pada suamiku saja."

"Huh bilang saja kau memang manja."

Kepala Joohyun menegak, matanya yang masih sayu menatap Seulgi.

"Apa aku bau sampai kau menyuruhku pergi mandi?"

Pertanyaan Joohyun membuat Seulgi menahan tawanya, karena yang dia lihat Joohyun terlihat polos saat melontarkan pertanyaan padanya.

"Kalau memang kau bau, kenapa tidak dari tadi saja aku mengusirmu?"

"Benar juga, jadi aku tidak bau?"

"Tidak,"