Joohyun menggeliat dan merasa asing dengan tempat yang ia tiduri sekarang, matanya masih agak mengerjap karena silaunya lampu.
"Selimut?"
Sadar kalau dia tertidur di depan tv, Joohyun terdiam sejenak lalu pandangannya beralih ke arah kursi yang tepat berada dengan sisi kepalanya dan melihat Yerim yang menatap kearahnya.
"Astaga! Kenapa tidur disini juga?"
"Memangnya kenapa? Tidak boleh?"
"Boleh saja tapi 'kan nanti badanmu sakit."
"Hanya ingin saja."
"Apa kau yang membawa selimut ini dan membuat sofanya memanjang?"
"Aku melakukannya karena takut kau kedinginan dan terjatuh, hanya itu."
"Lalu kenapa kau bangun?"
Yerim merubah posisi tidurnya menjadi tengkurap.
"Kau berbicara terlalu keras, kupingku cukup sensitif dengan suara."
"Kalau begitu maaf," Joohyun bangun dari tidurnya kemudian melihat jam dinding. "Pukul setengah tiga pagi? Apa Seulgi sudah pulang?"
"Tidak tau, dari tadi aku tidak mendengar ataupun melihatnya."
Diambilnya ponselnya diatas meja lalu mencari nama kontak Seulgi yang dia beri nama Seulgi ditambah emoji beruang, untung saja Seulgi langsung menjawabnya.
"Kau belum pulang?"
"Maaf tapi sepertinya malam ini aku tidak pulang, tadi aku ada pekerjaan jadi singgah dulu di kantor karena tidak ingin mengganggu jadi aku menginap di rumah orangtuaku yang dulu."
"Untuk apa meminta maaf kau bahkan sudah menginap separuh malam disana."
"Kau marah?"
"Tidak, hanya kesal saja karena kau terlalu over pada pekerjaanmu itu sampai lupa pada anak dan istrimu yang sedang menunggumu pulang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia [END]
RandomSeorang putri presiden Bae Youngjun dinikahi oleh mafia yang merupakan ketua dari geng yang begitu berkuasa dan ditakuti di seluruh kota geng tersebut bernama 'Red Devil'. Akankah pernikahan keduanya yang bertahan tanpa adanya cinta? Ataukah pada ak...