28

1K 149 11
                                    






"Gugurkan janin itu, Joohyun!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gugurkan janin itu, Joohyun!"

"Kau gila!? Tidak! Aku tidak akan pernah mau membunuh bayiku sendiri!!!"

Kepalan Seulgi menghantam cermin hingga retak untuk meluapkan emosinya lalu pergi begitu saja meninggalkan Joohyun yang telah terduduk di lantai dengan berlinang air mata.

Kepalan Seulgi menghantam cermin hingga retak untuk meluapkan emosinya lalu pergi begitu saja meninggalkan Joohyun yang telah terduduk di lantai dengan berlinang air mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi mengunci dirinya didalam ruang kerjanya, ia berjalan menuju meja kerjanya yang dimana terletak sebuah kotak kecil.

Seulgi mengunci dirinya didalam ruang kerjanya, ia berjalan menuju meja kerjanya yang dimana terletak sebuah kotak kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tetesan air matanya jatuh mengenai baju bayi yang terpampang jelas dihadapannya.

"Aku takut Joohyun, aku sama sekali tidak pernah berniat membunuhnya. Aku hanya takut, maafkan aku."

Sementara itu dikamar Joohyun, ia masih saja menangis namun kali ini ada Yerim yang menenangkannya.

"Sudah cukup menangisnya, itu tidak akan baik bagi bayinya. Entah kenapa sifat menyebalkan daddy kembali lagi, tapi jujur saja aku bahagia karena aku akan menjadi seorang kakak." Tutur Yerim yang masih memeluk Joohyun.

"Uncle Sehun, baru saja memberitahuku kalau daddy seperti itu karena traumanya dimasa lalu. Aku tau ini agak berlebihan tapi yang namanya trauma pasti akan tetap membekas dan jika ada kejadian yang persis terjadi dimasa lalunya maka ketakutan itu akan kembali lagi."

Mafia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang