CHAPTER THIRTEEN

25.5K 632 5
                                    

Warning!!!

Chapter ini lebih sensitif sedikit dari biasanya. Jadi jangan terlalu mendalami adeganya, takut jebol.😆

Happy Reading❤

***

Queen terbangun saat matahari mulai menampakkan dirinya.

Masih cukup pagi sekitaran jam tujuh.

Sinar matahari yang masuk melalui cela cela tirai jendela membuat Queen mengerjapkan matanya.

Saat Ia membuka matanya hal yang pertama kali Ia lihat adalah dada bidang milik Unclenya yang sedang terlelap dengan memeluknya erat.

Queen mendongakkan wajahnya menatap kearah wajah Loey yang terlelap dengan damai.

Wajah lelaki itu begitu tampan. Hidungnya yang mancung, matanya yang tajam, rambutnya yang hitam, rahangnya yang tegas dan kokoh serta birnya yang tebal dan penuh membuat pemiliknya terlihat lebih sexy.

Queen menarik seulas senyum dari wajahnya ketika memperhatikan ketampanan Uncle nya.

Tanganya gatal ingin menyentuh rahang kokoh itu, tapi ia takut sentuhanya akan mengusik tidur unclenya yang begitu damai.

Nafasnya yang berbau mint begitu teratur ketika berhembus menerpa wajah queen.

Wangi tubuh Loey begitu dominan meskipun kini mereka tidur di dalam kamar Queen.

Sungguh saat ini Queen benar benar takjub melihat wajah Loey yang begitu tampan ketika masih tertidur.

Queen benar benar ingin menyentuh wajah tampan di depanya saat ini. Tapi tiba tiba pelukan unclenya mengerat dan membuat tubuhnya semakin menempel pada tubuh unclenya.

"Morning Baby." gumam Loey masih dengan mata terpejam, tapi tanganya terus mengeratkan pelukanya pada pinggang gadis kecilnya.

"Sudah puas memandangiku huh?" tanya Loey yang kini sudah membuka matanya. Tatapanya langsung bertemu dengan manik Queen.

Astaga Queen merona. Ia tertangkap basah oleh unclenya sendiri. Bagaimana bisa Uncle nya tau kalau ia sedang memandangi wajah tampanya.

Loey memajukan wajahnya karna tak kunjung mendapat jawaban dari Queen. Ia mulai menciumi wajah Queen.

Mulai dari kedua pipi, kening, hidung, kelopak mata, bahkan tidak ada kulit yang terlewatkan oleh Loey. Yang terakhir Loey cium adalah bibir Queen.

Sebenarnya bukan yang tetakhir, karena setelah menciumi bibir Queen Loey terus berlanjut tidak melepaskan bibir mungil itu. Loey melumat bibir bagian luar Queen dengan begitu lembut.

Sampai setelah beberapa saat, Queen tiba tiba membuka bibirnya. memberi cela agar lidah Loey bisa menerobos masuk Seolah memberi akses lebih.

Tak hanya itu, kini Queen juga ikut andil dalam permainan ini. Queen membalas lumatan Loey.

Mereka saling melumat satu sama lain dengan sangat intens. saling bertukar siliva, lidah mereka sedang beadu sekarang.

Kini posisi mereka saling berhadapan Queen telentang dibawah kendali Loey.

Setelah kehabisan pasokan oksigen mereka melepaskan tautanya. Queen terengah engah. Nafasnya memburu.

Sedangkan Loey sibuk dengan tengkuk Queen. Ia mengecupi seluruh bagian kulit leher dan bahu Queen tanpa terkecuali.

Menciptakan tanda merah keunguan yang tidak sedikit. Sesekali Queen membusungkan dadanya ketika Loey mengisap lehernya dengan kuat.

Tangan Loey tak tinggal diam. Ia menurunkan tali piama Queen dari bahu gadis itu sehingga membuat belahan dada Queen semakin terekspos. Menampakkan belahan dada yang berbalut bra berenda berwarna hitam.

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang