❤ Happy Reading ❤
****
Queen baru berhenti menangis setelah air matanya terkuras habis. Ia sebenarnya merasa tangisanya itu terlalu berlebihan, bagai mana tidak? Ia menangis hampir sepanjang perjalanan.
Sepanjang ia menangis itu pula Loey terus meminta maaf padanya. Entah terlalu sakit hati akan bentakan Loey atau bagaimana tapi yang jelas Queen tidak mengeluarkan sepatah katapun. Queen baru membuka suaranya setelah ia benar benar merasa lapar.
Mereka singgah di sebuah restoran mewah yang sangat di jaga privasinya. Bahkan terlihat dari luarnya kalau restoran itu hanya dapat di singgahi oleh orang orang kelas atas.
Queen menyelesaikan makanya dengan cepat, sedangkan Loey hanya terpaku menatap tingkah gadisnya yang merajuk.
Seharusnya hari ini Loey dan Queen makan siang dengan romantis. Tapi kejadian tadi membuat rencana yang Loey susun menjadi hancur. Mereka harus lari bersembunyi dari orang orang yang sedang mengintai mereka. Sebenarnya bisa saja Loey tidak kabur dari sana. Ia sangat bisa mengatasi hal tersebut, tapi yang lebih penting adalah keselamatan gadisnya, sekuat apapun dirinya jika menyangkut tentang keselamatan Queen maka ia akan lebih memilih jalan pintas.
---
Loey dan Queen memutuskan untuk menginap di hotel karna sangat tidak mungkin jika keduanya kembali ke penthouse. Mereka menghabiskan beberapa jam berkendara tanpa tujuan sebelum akhirnya Loey sudah tidak tahan dengan Queen yang terus diam. Loey memutuskan untuk melakukan sesuatu agar Queen tidak lagi marah padanya.
Loey memilih sebuah hotel yang tepat menghadap matahari. Dengan begitu Queen akan senang karena dapat melihat senja di sore hari. Loey juga sengaja hanya memesan satu kamar, meskipun ia sempat mendapat penolakan dari Queen tapi Loey tetap melakukanya. Loey igin menebus kesalahanya dengan terus berada di sisi Queen.
"Baby pakailah kemejaku untuk sementara waktu. Anak buahku harus berjaga alih alih pergi ke toko untuk membelikanmu pakaian." tidak ada sahutan dari Queen, gadis itu hanya diam tanpa sepatah kata. Queen meraih kemeja yang sudah diletakkan di sofa lalu membawanya masuk kembali ke dalam kamar mandi.
Tidak ada pakaian dalam, hanya sepotong kemeja berwarna putih dan briefs milik Loey. Mau tidak mau queen hanya memakai keduanya. Kemeja yang cukup besar itu membuat tubunya tenggelam. Queen sedikit risih dengan briefs milik Loey, Briefs tersebut sangat pas dengan pantat Queen yang sintal tapi bagian depanya terasa aneh. Seperti ruang kosong, tentu saja terasa aneh karna Queen tidak memiliki belalai seperti unclenya. Queen jadi penasaran dengan itu. Dan jika di pikir pikir apa unclenya tidak merasa sesak memakai briefs yang ukuranya kecil? Ah entahlah Queen geli sendiri memikirkan betapa tersiksanya belalai itu.
Queen keluar dari kamar mandi, ia dapat melihat unclenya yang sedang mengotak atik ponselnya. Sebenarnya ia sudah tidak marah lagi tapi ia ingin mengerjai unclenya. Ia meraih ponselnya yang terletak di nakas dekat unclenya lalu keluar menuju balkon tanpa memperdulikan tatapan unclenya.
"Liam aku ingin pulang." rengek Queen pada Liam. Queen menyandarkan tubuhnya pada pagar balkon. Cuacanya sangat bagus, angin yang berhembus tidak terlalu kencang.
"Kenapa? Kau tidak menikmati liburanmu?" tanya Liam dari balik sambungannya.
"Liburan? Kau sebut ini liburan? Aku bahkan hanya bersembunyi dari satu tempat ketempat lain."
"Bertahanlah sebentar lagi sampai situasi cukup aman."
"Liam ayolah.. Aku yakin aku aman jika bersamamu."
"Apa kau sedang marah dengan Loey?"
"Ya." ucap Queen tegas.
"Apa yang terjadi sampai kau merengek meminta pulang hmm?" tanya Liam penasaran, pasalnya Liam sangat tau kalau Queen dan Loey benar benar lengket sampai ia yang melihatnya menjadi geli.
![](https://img.wattpad.com/cover/247693015-288-k5386.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]
RomanceAttention 🔥 Bijaklah dalam memilih bacaan. "Oh Queen apa yang kau lakukan?" Geram pria itu dengan muka padam. "Apa? Memang apa yang ku lakukan?" Balas Queen dengan muka meledeknya. "Berhenti sekarang atau aku sendiri yang akan menghentikanmu!" "...