CHAPTER FIFTY ONE

6.7K 196 5
                                    




Happy Reading

***







"Okey kau pasti bisa Queen."

"Kami bersamamu!"

Queen menggangguk setelah melepaskan pelukan dari kedua sahabatnya yang mengantarnya ke kantor polisi untuk di interogasi. Cally dan Asley menyempatkan diri di tengah kesibukan mereka untuk memberi dukungan kepada Queen. Keduanya tidak termakan oleh rumor yang beredar, mereka yakin Queen bukan orang seperti itu.

"Aku masuk dulu."

"Emm." Angguk keduanya. Tidak hanya Cally dan Asley, Liam juga turut menemani adiknya. Namun dia tidak bisa mengantar adiknya masuk karena harus menemui beberapa petugas. Berbeda dengan Loey, ia malah tidak mengantar Queen ataupun menghubungi Queen. Loey pergi sejak semalam setelah membuat Queen tidur lelap. Loey pergi untuk melakukan tugasnya.

"Tanganmu dingin?" Tanya Cally pada Asley. Mereka berdiri di depan ruang introgasi. Menyaksikan Queen yang duduk di dalam sendirian. Tampak di wajahnya Queen sedikit cemas.

"Aku khawatir tentang keadaan mental Queen."

"Semoga ia baik baik saja setelah ini."

"Aku akan membunuh orang yang sengaja menjebak Queen jika sudah di temukan."

"Mengingat apa yang di lakukannya pada Queen pasti ada motif lain."

"Tunggu!" Cally menatap Asley serius.

"Mungkinkah ini?" Lanjut Cally dengan menutup mulutnya.

"Bella?" Tebak Asley. Tanganya mengepal menahan amarah.

"Kita harus mencari tau tentang wanita sialan itu."

"Jangan beritahu apapun pada Queen sebelum kita memastikan kebenarannya."

Cally dan Asley mulai berpikir mengenai kemungkinan tentang Bella selama Introgasi Queen di mulai. Mereka berdua setia menunggu Queen tanpa beranjak dari tempat berdirinya. Cally memegang tangan Asley karena cemas dengan Queen. Tangan keduanya terasa dingin tapi kepala mereka berkeringat.

****

Setelah dua jam di Introgasi Queen akhirnya keluar dari ruangan tersebut. Awalnya petugas Introgasi itu terus menyudutkan Queen atas kasusnya tapi sejam terakhir datang petugas lainya yang menggantikan lelaki itu. Petugas yang kedua lebih baik dari yang pertama, pasalnya ia benar benar meminta pengakuan dari Queen dan mendengarkan bukti bukti yang di ungkapkan tidak seperti yang pertama.

Setelah Queen keluar ia merasa benar benar lega. Meskipun sebenarnya ia tidak melakukan kesalahan itu. Begitu keluar ia di sambut oleh pelukan kedua sahabatnya dan Liam.

Liam datang pada pertengahan Introgasi bersama petugas lain. Sementara itu Loey datang setelah Liam, namun Loey belum menemui Queen karena harus mengurus beberapa bukti yang ia bawa.

Loey membawa beberapa saksi juga. Termasuk Math. Setelah menyerahkan semua bukti yang telah Loey dapatkan ia melakukan jumpa pers di depan kantor kepolisian. Loey membeberkan jika wanita dalam Vidio itu bukan lah Queen melainkan orang lain. Loey juga membeberkan pada media sebuah Vidio dimana Queen yang di gendong oleh Math memasuki Apartement nya. Loey juga membawa seorang pegawai hotel guna menyakinkan semua orang.

Setelah selesai dengan klarifikasi itu Loey segera menghampiri Queen.

"Queen kau berhutang padaku." Ucap Math setelah berdiri di depan Queen. Math memasang wajah Cool dengan kedua tanganya yang ia masukan kedalam saku celana. Kali ini Math jual mahal pada Queen dengan bersikap Keren. Bukan tanpa alasan, Math tidak ingin terlihat terlalu memuja Queen di depan dia wanita cantik yang berdiri di samping Queen.

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang