Hi guys sebelumnya mau minta maaf karna aku ga update sama sekali selama sebulan lebih.
Buat kalian yang masih stay sama Uncle Loey dan Queen aku mengucapkan terimakasih banyak karna mau nungguin cerita ini.
❤Happy Reading❤
*****
Sudah dua jam lamanya Queen duduk di Caffe sendirian, sejak selesai pemotretan tadi Queen memang memutuskan untuk pergi ke Caffe sebrang gedung agensinya. Biasanya Queen akan di temani oleh Aleksi tapi kali ini tidak, karna Aleksi sangat sibuk mengurus jadwal Queen yang akan kembali padat dalam beberapa hari lagi.
Queen merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya, sejak kejadian malam itu Queen merasakan sesuatu yang berbeda pada tubuhnya, tapi Queen tidak tahu pasti rasa apa itu. Seperi saat ini, Queen memilih duduk sendirian di pojok caffe setelah sebelumnya ia merasakan pusing yang luar biasa di kepalanya.
Setelah sempat membaik, tiba tiba kini kepalanya terasa pusing kembali. Rasanya seperti di hantam batu yang begitu besar. Tubuh Queen tiba tiba gemetar seiring dengan kepalanya yang bertambah sakit.
Queen mencoba menahanya dengan memijit pangkal hidungnya, namun hal itu tidak mengurangi rasa sakitnya sama sekali.
Susah payah Queen mencari ponselnya di dalam tas dengan keadaan tangan yang bergetar. Setelah dapat apa yang di carinya Queen segera mencari nomor Unclenya. Hanya Uncle nya yang bisa menolongnya saat ini.
****
"Katakan sudah sejauh mana pekerjaan mu saat ini Jack!"
"Seperti yang anda perintahkan Sir, saya sudah membeli 50% saham Martines." jawab Jack dengan menundukan kepalanya.
"Kalau begitu lakukan sisanya dan selesaikan secepatnya." perintah Loey penuh penekanan.
"Aku ingin wanita itu jatuh perlahan lahan, dengan begitu dia akan tersiksa dengan sendirinya." seringai Loey.
"Maaf Sir kabar terbaru yang ku dapatkan kemarin menyatakan kalau Mrs Martines sudah di keluarkan dari agensinya." ucap Ansel menimpali.
"Berikan vidio itu pada media, dan jangan tinggalkan jejak sedikitpun! Dan pastikan tidak akan ada agensi yang menerimanya."
"Baik Sir. Kalau begitu kami permisi." pamit Jack dan Ansel.
***
Sudah hampir menjelang sore tapi Queen masih belum menghubungi Loey sama sekali, dan hal itu membuat Loey sedikit khawatir.
...
Sudah sangat lama akhirnya Loey menginjak gedung pencakar langit ini kembali. Ruanganya masih tetap sama seperti dulu, elegan dan begitu maskulin.
Terdapat kamar pribadi di ruang kerja milik Loey yang biasa Ia gunakan untuk beristirahat ketika penat.
Loey berdiri menghadap kaca yang menjadi dinding ruangan tersebut, menampakkan pemandangan kota New York yang sangat luas. Terlihat begitu banyak kendaraan berlalu lalang di bawah sana.
Dengan kedua tangan yang di masukan kedalam saku celananya penampilan lelaki itu semakin terlihat mempesona.
Tak perduli banyak kertas yang menunggu goresan tinta dari tanganya, Loey lebih memilih menikmati pemandangan itu.
Terlintas betapa keras usahanya sebelum ini, walau sebenarnya tanpa berusaha keraspun Loey tetap bisa berdiri sebagai Ceo perusahaan. Tapi dengan berusaha keras Loey dapat merasakan kepuasan tersendiri di dalam dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]
RomanceAttention 🔥 Bijaklah dalam memilih bacaan. "Oh Queen apa yang kau lakukan?" Geram pria itu dengan muka padam. "Apa? Memang apa yang ku lakukan?" Balas Queen dengan muka meledeknya. "Berhenti sekarang atau aku sendiri yang akan menghentikanmu!" "...