CHAPTER THREE

37.5K 976 3
                                    

Happy Reading❤

***

"Daddy kapan kau pulang? Aku merindukanmu." ucap Queen mengerucutkan bibirnya. Ia sedang melakukan Vidio Call bersama Daddy nya yang sedang berada di rusia.

"Daddy lebih merindukanmu Queen. Bagaimana harimu hmm?" tanya Gillbert kepada putri kesayanganya itu.

Semenjak tuju belas tahun lalu Gillbert mengabdikan hidupnya hanya untuk kedua anak nya, Williams dan Queen.

Dengan susah payah Gillbert bangkit dari keterpurukanya setelah sepeninggal Clein. Gillbert nenjalankan pesan terakhir Clein dengan baik, Ia merawat dan mendidik Putra Putrinya dengan baik. Mereka berdua tumbuh menjadi sosok yang begitu hebat.

Queen tumbuh menjadi gadis cantik yang rendah hati meskipun di balik itu semua ia adalah gadis yang sangat manja, tapi itu bukan sepenuhnya salah Queen karena hidup Queen memang di manjakan oleh Gillbert dan Williams.

Di usianya yang baru 17 tahun ini Queen sudah menekuni dunia permodelan. Queen menggunakan uangnya yang ia peroleh untuk di sumbangkan ke orang orang yang membutuhkan.

Siapa sangka gadis manja seperti Queen sangat perduli dengan orang orang tidak mampu diluar sana. Williams dan Gillbert juga sangat bangga kepadanya. Begitu juga dengan Clein. Jika wanita itu masih hudup Ia juga pasti akan sangat bangga dengan putrinya.

***

"Benar benar membosankan Dad. Aku hanya berdiam diri dirumah selama cuti pemotretan." keluh Queen.

"Daddy akan pulang dua minggu lagi."

"Lama sekali. Liam juga akan pulang dua minggu lagi." ucap Queen yang semakin merajuk.

"Maafkan Daddy sayang. Daddy janji, setelah pulang kita akan berlibur bersama." rayu Gillbert agar putrinya itu tidak terlalu sedih. "kalau kau bosan dirumah kau bisa berlibur kermah Daddy Jhon dan Momy Nath. Daddy dengar Loey juga sedang dirumah." timpal Gillbert lagi.

"Benarkah Uncel Loey dirumah? Kalau begitu aku akan berlibur kesana dan menginap di sana." ucap Queen senang. Senyum lebar tetukir di wajah cantiknya. Gillbert yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya dan ikut tersenyum.

"Hmmm. Jaga dirimu baik baik Sayang! Jangan menyusahkan mereka, Daddy akan meminta Loey untuk menjemputmu."

"Daddy aku menyayangimu."

"Daddy lebih menyayangimu Queen. Kalau begitu Daddy tutup dulu, Daddy masih memiliki pekerjaan yang harus Daddy selesaikan."

"Baiklah. Hati hati Dad, jaga kesehatan mu dan cepatlah pulang."

Setelah selesai berbincang dengan Daddy nya Queen merebahkan dirinya di sofa empuk miliknya.

Masih jam 11 siang, dan Queen merasa sangat bosan.

Queen membuka sosial medianya. Banyak postingan baru dari teman temannya saat Sma dulu, Queen mendapati beberapa pesan dari mereka.

----

"Queen kau terlihat semakin sexy saja." isi pesan dari Bernand teman Queen bermain basket dulu.

"Queen buat aku sepertimu."

"Buat aku menjadi model hebat sepertimu Queen."

"Ayolah Queen aku sangat mengidolakan tubuh Sexy mu." pesan beruntut itu dari temanya Colle yang kutu buku. Entah apa yang membuatnya berubah sehingga menginginkan tubuh sexy seperti Queen..

"Queen ayo pergi kepesta ku pekan depan, aku akan mengirimkan undanganya nanti dan jangan lupa bawa pasangan mu karna aku tidak menerima tamu tanpa pasangan." ini adalah pesan terakhir yang Queen baca, pesan dari sahabatnya Asley. Sebenarnya masih banyak pesan pesan yang masuk tapi Queen malas membukanya.

Queen meletakkan ponselnya di meja. Ia mulai membayangkan masa lalunya saat bersama Uncle nya Loey. Sudah sangat lama mereka tidak bertemu, sekitar tujuh tahunan. Karna seingat Queen dulu terakhir kali bertemu dengan Loey saat Ia masih berumur sepuluh tahun.

Loey sama seperti Liam. Lelaki itu sangat menyayangi Queen dan juga memanjakanya. Mungkin karna faktor Loey tidak mempunyai adik jadi dia begitu menyayangi Queen.

Queen tersenyum sendiri saat mengingat wajah tampan milik Loey. Ia benar benar merindukanya, lalu Queen memejamkan matanya sampai tertidur.

***

Loeyguard Scot Wallker.

Pria dingin dan kaku yang memiliki ketampanan di atas rata rata. Putra semata wayang dari pasangan Jhon
Durant Wallker dan Nathalie Wallker.

Ketampanan yang dimilikinya melebihi ketampanan yang di miliki oleh Williams, meskipun keduanya hanya berbeda sedikit.

Loey, memiliki umur yang sama dengan Williams, mereka juga bersahabat sedari kecil. Keluarga Wallker dan Tearson masih satu nenek moyang. Mereka bersaudara.

Loeyguard memimpin perusahaan milik daddy nya, menjadikanya semakin berkembang pesat di tanganya. Bahkan Ia sudah berada satu langkah di depan perusahaan besar milik Tearson.

Bagaimana tidak lebih maju satu langkah jika pemimpinnya saja gila kerja, sampai sampai tidak ada waktu untuk istirahat.

Setelah tujuh tahun merintis karirnya sebagai Ceo muda, Loey akhirnya pulang ke tempat asalnya New York. Selama tujuh tahun itu Loey sangat sibuk berpindah pindah mengurusi perusahaaan nya yang ada di berbagai belahan Dunia.

Loey baru sampai di New York kemarin malam. Selama di mension Daddy nya Ia belum sekalipun keluar dari mension itu.

Yang Loey lakukan adalah tidur tidur dan tidur. Loey merindukan tidur nyenyak dengan di elus kepalanya oleh Momy nya.

Loey hanya ingin menghabiskan waktu liburnya dengan bermanja manja dengan Momy nya. Menggantikan waktu tujuh tahun yang terlewatkan.

Pagi ini Loey menyempatkan diri beranjak dari ranjang King Sizenya untuk berolah raga pagi bersama Jhon Daddy nya.

Mengelilingi mension sudah cukup bagi mereka berdua untuk pemanasan. Karena mension Mereka luasnya setara dengan lapangan sepak bola internasional, jadi itu saja sudah cukup membuat mereka terengah engah.

Berbeda dengan Nathalie yang memasang senyum sumringah karena menyaksikan kedua lelaki yang Ia cintai sedang berlari ke arahnya. Nathalie benar benar bahagia Ia merindukan putranya selama tujuh tahun ini.

"Kemarilah aku akan membuatkan kalian minum." teriak Nathalie karena jarak mereka masih cukup jauh.

"Tunggu aku Mom." balas Loey yang juga berteriak.

"Tunggu aku sayang." teriak Jhon yang tak mau kalah dengan putranya.

Setelah mereka berdua sampai di depan Nathalie mereka langsung menengguk habis minuman yang di buat oleh Nathalie.

"Son apa kau ada acara hari ini?" tanya Jhon yang sudah duduk di kursi taman bersama dengan Nathalie dan juga Loey.

"Tidak. Aku tidak memiliki acara apapun selama sepekan kedepan. Aku hanya akan menghabiskan waktuku untuk tidur." ucap loey Seraya menengguk minuman di gelas keduanya.

"Bagus. Kalau begitu bisa kah kau menjemput Queen di mensionnya? Tadi pagi Gillbert mengabari Dad kalau Queen merasa bosan di mension sendirian dan dia juga sangat merindukan Momy mu." jelas Jhon.

"Oh anak perempuan ku akan datang. Hidupku akan terasa lengkap sekarang." ucap Nathalie senang. "kau akan menjemputnya kan Son?" tanya Nathalie memastikan

"Hmm. aku akan menjemputnya setelah ini."

.
.
.
.
.
.
.

To Be Continued❤

200516

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang