CHAPTER ELEVEN

25.6K 391 2
                                    

Happy Reading❤

***

"Baby kau sudah siap?" tanya Loey dari balik pintu kamar Queen dengan sesekali mengetuk ngetuk pintu.

"Baby sudah jam tujuh nanti kita terlambat." timpalnya lagi.

Cklek.

Tepat saat pintu kamar itu terbuka. Queen melangkah keluar dan berdiri di depan Loey.

Menabjubkan, itulah kata yang terlintas dalam otak Loey.

Benar benar sempurna. Queen nampak begitu cantik, dengan make up tipis di wajahnya dan Long Dress yang melekat pada tubuhnya benar benar pas.

Kali ini Queen memakai lipstik berwarna sedikit lebih merah. Membuatnya lebih terlihat dewasa. Rambutnya ia gerai ke samping pundaknya menambahkan kesan yang begitu elegan dari perpaduan Long Dress nya.

Queen benar benar cantik. Lebih cantik dari biasanya.

Loey begitu takjub di buatnya. Lelaki itu hanya menatap Queen tanpa berkedip, tanpa sepatah katapun. Loey benar benar seperti tersihir oleh kecantikan Queen.

"Uncle kau crewet sekali." dengus Queen kesal. Hal itu juga sekaligus membuyarkan lamunan Loey.

"Kau sangat cantik Baby." puji Loey dengan senyuman smiriknya.

"Aku tau aku cantik. Jika aku jelek maka aku akan berusaha menjadi cantik dengan memanfaatkan uang Daddy dan Liam." jawab Queen santai. Tidak! Sebenarnya Queen tidak bisa santai hanya saja ia berusaha keras untuk itu.

Tatapan yang di berikan Loey benar benar membuat hati Queen berdebar. Di puji cantik sudah biasa bagi Queen, tapi pujian cantik dari mulut Loey terasa begitu berbeda baginya.

Sama saat ketika Loey berlaku manis pagi tadi. Kini Queen merasakan kembali kupu kupu itu berterbangan di perutnya.

Astaga perasaan macam apa ini, batin Queen.

"Baby bukankah ini terlalu terbuka untukmu?" tanya Loey seraya memperhatikan gaun yang Queen kenakan memiliki belahan dada rendah sehingga memperlihatkan Sedikit tonjolan benda bulat miliknya.

"Lihatlah Punggungmu juga sangat terekspos Baby. Aku tidak ingin lelaki disana menatapmu lapar." timpal Loey lagi.

"Kau tidak perlu khawatir Uncle. Selama kau di sampingku dan memeluk pinggang ku possessive maka mereka tidak akan berani mendekatiku." jawab Queen dengan kekehan.

"Lain kali tidak akan ku biarkan kau memakai gaun sialan seperti ini lagi Baby."

"Hmm, kalau begitu ayo kita berangkat Uncle."

"Baiklah tuan putri."

***

"Jangan memanggilku Uncle Baby." bisik Loey di telinga Queen saat mereka berjalan di Red Carpet untuk memasuki gedung pesta.

"Mana mungkin aku bisa memanggilmu dengan menyebut namamu Uncle."

"Ayolah Baby setidaknya agar kau tidak dikira sebagai simpanan om om karna memanggilku Uncle."

"Lagipula bukankah waktu itu kau bilang pada Lucy jika aku kekasihmu." tambah Loey tersenyum miring.

"Uncle." geram Queen malu. Mungkin saat ini wajahnya sudah terlihat merah seperti kepiting rebus akibat ulah Uncle nya.

"Loey Baby! Panggil aku Loey, atau jika perlu panggil aku Sayang." kekeh Loey yang semakin mengeratkan tanganya kekarnya di pinggang ramping Queen. Lelaki itu memeluk pinggang Queen begitu possessive.

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang