CHAPTER TWENTY NINE

11.6K 276 2
                                    

#Maap Typo bertebaran gaes.


❤Happy Reading❤

***

Setelah pertemuanya beberapa hari yang lalu Queen dan Loey semakin dekat dengan Daisy. Tanpa di sangka sangka pentahouse milik Loey ternyata bersebelahan dengan pentahouse yang di sewa oleh Daisy selama beberapa hari. Keduanya baru menyadari saat sehari setelah pertemuan mereka di caffe.

Saat itu Queen dan Loey hendak pergi makan malam bersama. Ketika baru keluar dari pentahouse kebetulan juga Daisy hendak masuk kedalam pentahousenya. Queen yang merasa tak asing dengan Daisy memastikannya langsung. Ia menghampiri wanita itu, setelah wanita itu berbalik Queen sedikit kaget mengetahuinya. Suatu kebetulan yang tak terbayangkan.

Setelah mengetahui Queen tinggal di pentahouse sebelahnya, pagi harinya wanita itu berkunjung ke pentahouse Queen dan Loey dengan membawa sebuah pancake buatanya sendiri. Daisy bahkan sampai membantu Queen memasak di pentahousenya. Setelah mereka selesai memasak, tadinya Daisyingin langsung berpamitan untuk kembali karena takut mengganggu mereka berdua.
Namun ketika hendak pergi Queen malah mencegahnya, dan akhirnya mereka sarapan bersama. Queen menyukai sosok Daisy yang hangat.

Sejak pertemuan pertamanya dengan Queen, Loey sudah mencari tahu soal latar belakang Daisy. Loey tidak ingin hal yang tidak di inginkan kembali terulang pada gadisnya. Loey meminta Ansel menyelidiki semua yang berkaitan tentang Daisy.

Rasa khawatir dalam dirinya masih belum lenyap meskipun sudah mengetahui seluk beluk kehidupan Daisy. Informasi yang di dapatkan oleh Ansel sama seperti apa yang dikatakan oleh Queen. Dengan bukti bukti yang kuat Loey memberikan kerenggangan bagi Queen untuk berhubungan dengan wanita itu. Meskipun begitu, queen tetap dalam pengawasan Loey.

***

"Bagaimana kabarmu hmm?"

"Seperti yang kau lihat. Aku baik baik saja." Bella menjawab pertanyaan Liam dengan senyuman menggodanya.

"Malam ini kau benar benar cantik."

"Apa kau selalu bersikap seperti ini kepada wanita yang kau temui?"

"Bisa dibilang begitu. Tapi kau berbeda, aku benar benar tertarik padamu."

"Kau terlalu terang terangan Liam."

"Kalau aku tidak terang terangan bisa saja kau sudah bersama lelaki lain malam ini."

"Astaga terserah kau saja." Bella selalu kalah jika berdebat dengan Liam.

Kejadian waktu itu mengantarkan mereka pada takdir kehidupan. Mereka menjadi lebih dekat setelah beberapa hari berkomunikasi.

Liam yang tertarik dengan Bella terus melancarkan aksinya untuk mendekati Bella. Dan dengan senang hatinya Bella menerima Liam. Tentu saja untuk melancarkan aksinya juga.

Tapi entah mengapa Liam memberikan efek yang besar kepada Bella. Bella yang tak pernah mau mengalah atau pun kalah kepada siapapun dengan senang hati menerima perlakuan Liam, termasuk kalah dalam hal berdebat. Bella tak pernah bisa berkutik selama beberapa hari ini bersama Liam.

Jantungnya selalu berdebar kencang ketika berdekatan dengan Liam. Lelaki itu mampu membuat seluruh tubuhnya bergetar hanya dengan hal hal kecil.

Seperti saat ini, tiba tiba Liam memegang kedua tangan Bella. Menariknya masuk kedalam mobil. Hanya hal kecil tapi memberikan dampak yang sangat besar bagi tubuh Bella.

"Kau baik baik saja?" tanya Liam yang terus memperhatikan Bella. Wanita itu tamak melamun.

"Ah. mmm, aku baik baik saja."

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang