CHAPTER THIRTY ONE

10.9K 250 2
                                    

Hi guys aku comeback 😍

Happy Reading and Enjoy.

******

"Queen!"

"Queen kau baik baik saja?" tanya Daisy cemas.

Queen terkesiap setelah Daisy memanggilnya cukup keras. queen membuka matanya dengan perasaan yang campur aduk, tubuhnya berkeringat, nafasnya tersenggal, dan kepalanya terasa berdenyut.

Setelah mengamati situasi Queen bernafas lega karena hal menakutkan itu hanya mimpi. Mimpi yang terasa begitu nyata sehingga membuat Queen benar benar ketakutan.

"Syukurlah aku hanya bermimpi."

"Kau baru saja bermimpi buruk?" tanya Daisy penasaran.

"Hmm, aku baru saja bermimpi kalau kita di serang di dalam penthouse."

"Diserang?"

"Lelaki dengan pakaian hitam dan pisau lipat. Lelaki itu menusukmu." jelas Queen dengan menatap iris Daisy. Suara Queen terdengar sedikit bergetar seperti orang ketakutan.

"Hei tenanglah itu hanya mimpi. Aku baik baik saja disini bersamamu, kita aman. Jadi kau tak perlu cemas oke!"

"Hmm, kepalaku sedikit pusing. Kurasa aku butuh istirahat sebentar, kau bisa kepenthouse mu dulu sebelum kita memasak. Masih ada beberapa jam sebelum sore hari." ucap Queen yang sebenarnya terkesan mengusir Daisy.

"Baiklah, kau harus istirahat yang cukup. Kalau begitu aku akan ke penthouse ku sekarang. Sampai jumpa nanti." pamit Daisy seraya menuruni mobil yang di tumpanginya bersama Queen. Queen hanya tersenyum kikuk, ia benar benar takut akan mimpinya tadi jadi ia meminta Daisy untuk pulang terlebih dahulu.

"Bradon tolong bawakan barang barangku, aku benar benar lelah sampai tak bertenaga." keluh Queen yang sedikit di buat buat.

"Anda baik baik saja Nona? Bagaimana kalu kita pergi kerumah sakit terlebih dahulu?" tanya Bradon pada Nona mudanya. Bradon bisa habis di bunuh Bosnya jika Nonanya sampai terluka ataupum sakit.

"Hei jangan berlebihan. aku baik baik saja, aku hanya perlu mengisi perutku."

"Kalau begitu mari pergi kelestoran yang Nona inginkan." tawar Bradon lagi.

"Tidak perlu. Uncle Loey akan segera sampai dan aku akan makan bersamanya."

Bradon hanya bisa mengangguk patuh. Ia membukakan pintu untuk Queen lalu mengitari mobil untuk membawa barang belanjaan Milik Queen. Bradon berjalan di belakang Queen dengan menenteng banyak paperbag. Benar benar banyak sampai ia kerepotan.

Sesekali Queen menengok kearah Bradon yang sedikit kerepotan karena Queen belanja terlalu banyak.

"Apa perlu ku bantu?" Queen menawarkan bantuan.

"Tidak Nona saya bisa sendiri."

"Maaf sepertinya aku membuatmu sangat kerepotan." ucap Queen sambil terkikik kecil.

"Tidak perlu meminta maaf Nona, ini sudah tugas saya."

Queen menggangguk sambil tanganya mencari benda persegi panjang di dalam tasnya. Ia mencari cari ponselnya tapi tak kunjung menemukan benda itu. Queen teringat mimpinya. Adegan itu terputar jelas di otaknya, saat ia mencari ponselnya dan ternyata tertinggal di mobil lalu ia meminta bradon yang mengambilkan ponsel miliknya.

Queen berhenti dan menggelengkan kepalanya, mencoba membuang jauh jauh bayangan itu.

"Anda baik baik saja Nona?"

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang