CHAPTER SIX

33.1K 808 5
                                    

Happy Reading❤

__________

"Momy." teriak Queen saat sudah memasuki mansion dan melihat Nathalie sedang duduk bersantai bersama Jhon.

"Queen aku merindukanmu sayang." balas Nathalie ketika Queen sudah memeluknya erat.

"Aku juga merindukanmu Mom." ucap Queen dengan mata berkaca kaca.

"Hei jangan menangis sayang. Kenapa kau menangis?" tanya Nathalie mengusap pipi Queen.

"Hiks hiks aku terlalu rindu dengan mu Mom." ucap Queen manja.

"Jangan menangis sayang." lagi lagi Nathalie menenangkan, mbok yang melihat Queen menangis juga ikut menenangkannya dengan mengusap usap punggung Queen.

"Kau hanya merindukan mom dan tidak merindukan Daddy hmm?" tanya Jhon kesal.

"Daddy" ucap Queen beralih memeluk Jhon.

"Sudah jangan menangis lagi!" ucap Jhon mengusap punggung Queen.

Queen melepaskan pelukanya dan mengusap air matanya lalu tersenyum lebar kepada Nathalie dan Jhon.

"Nah begini lebih baik."

"Ayo duduk Mom ingin bicara banyak denganmu." tambah Nathalie. Mereka benar benar seperti keluarga kandung Queen. Mereka benar benar menyayangi gadis itu.

****

Setelah melepas rindu dengan Nathalie dan Jhon akhirnya Queen memutuskan untuk beristirahat dikamar yang letaknya bersebelahan dengan kamar milik Loey.

Tadinya Queen memaksa untuk tidur di kamar milik Loey dengan alasan ingin melepas rindu yang belum usai bersama lelakuli itu. Namun hal itu segera mendapat tolakan keras dari Loey sendiri.

Loey tak mau mengambil resiko jika ia harus berbagi ranjang dengan Queen, Loey cukup tau sebagai lelaki normal hasratnya bisa berkobar kapan saja. Terlebih lagi Queen adalah seorang gadis yang beranjak dewasa dengan tubuh yang sangat menggoda.

-----

Queeneta tearson.

"Uncle." panggil ku dari balik pintu.

"Uncle." teriak ku lagi yang masih belum mendapat sahutan dari uncle Loey.

"Uncle." hingga teriakan ku yang ketiga kalinya pun Uncle Loey belum juga memberikan sahutan. Kemana perginya dia?

Aku yang semakin penasaran pun mencoba membuka pintu kamarnya, dan--ternyata tidak terkunci. Aku melangakah memasuki kamar itu. Masih sama seperti dengan yang terakhir kali kulihat tujuh tahun lalu.

Aroma maskulin yang begitu mendominasi.

samar samar aku mendengar suara gemercik air. "Ternyata Uncle sedang mandi." gumamku.

Sangking fokusnya mengamati setiap sudut dan arsitektur ruangan ini, aku sampai melupakan tujuanku datang kemari.

Aku berniat meminjam laptop milik Uncle Loey untuk menghubungi Liam. Ku edarkan pandanganku mencari benda persegi itu.

Dapat.

Aku menemukanya di sofa. Setelah ku ambil aku beranjak menaiki ranjang milik Uncle Loey.

-----

"Liam aku merindukanmu." kataku ketika sambungan kami terhubung.

"Baby kau menghubungiku lewat Loey? Kau sedang bersamanya?" tanya Liam penasaran.

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang