CHAPTER FORTY FOUR

8K 232 5
                                    

Happy Reading.



Typo bertebaran.

***

"Dad aku merindukanmu." Ucap Queen yang langsung berhambur kepelukan Gillbert.

"Hmm Dad juga merindukanmu sayang."

"Kenapa Dad Tidak pulang dia hari?"

"Dad harus menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin, besok Dad harus ke Jerman."

"Jerman? Berapa lama?" Queen menatap Gillbert dengan tatapan lesunya.

"Sekitar satu minggu. Jagalah dirimu baik baik."

"Hmmm."

"Oh Hai, kau sudah pulang." Sapa Madeleine dengan senyuman palsunya. Ia baru saja keluar dari arah dapur karena mendengar suara Gilbert yang tengah berbicara, ia penasaran makan dari itu ia keluar untuk memastikannya.

Madeleine sudah cukup lama berada di Mansion Gillbert bahkan sebelum sangat pemilik rumahnya sendiri tiba. Ya Gillbert baru pulang ke Mansion nya setelah bertemu dengan Madeleine sebelumnya. Dan sekarang ia menepati janjinya untuk mengenalkan Madeleine kepada Queen dan Liam. Gillbert harus sedikit memaksa Queen untuk pulang karena jadwal Queen yang cukup padat akhir akhir ini. Sedangkan Liam ia akan pulang setelah meeting nya selesai.

Queen mengerutkan dahinya sembari menatap Daddynya. Seakan mengerti akan arti tatapan Queen Gillbert segera memperkenalkan Madeline.

"Queen perkenalkan ini Aunty Madeleine teman Dad dan Mom, Ia kemari karena ingin berkenalan dengamu." Queen mengangguk sembari tersenyum lalu ia memperkenalkan dirinya. Sedangkan Madeleine terus tersenyum palsu sembari menatap Queen dengan tatapan menilainya.

"Kau sangat cantik." Puji Madeleine

"Trimakasih Aunty kau pun masih cantik."

"Hmm, aku sedang meminjam dapurmu bisakah kita makan bersama setelah aku selesai memasak?"

"Tentu saja dengan senang hati aunty."

"Baiklah tunggu sebentar lagi." Queen hanya menganggukan kepalanya lalu Madeleine pergi kedapur melanjutkan aktifitasnya sedangkan Gillbert lelaki itu sudah pergi ntah kemana.

"Shh." Desis Queen yang merasakan sedikit perih pada kakinya.

"Ada apa Queen?"

"Ah Lucy kau mengagetkanku." Ucap Queen dengan dengusanya. Pasalnya Lucy datang dari arah belakang Queen berdiri.

"Astaga kakimu lecet duduklah akan ku bersihkan." Ucap Lucy khawatir. Ia segera pergi kedapur untuk mengambil kotak obat, Lucy bahkan tidak mendengarkan elakkan Queen.

"Siapa yang sedang sakit?" Tanya Madeleine ketika melihat Lucy memasuki dapur hanya untuk mengambil kotak obat.

"Kaki Nona sedikit terluka jadi saya harus mengobati nya, Nyonya lanjutkan saja memasaknya." Jawab Lucy dengan sopan.

"Baiklah." Kau benar benar memiliki banyak pelindung Nona Queen. Batin Madeleine sembari mendecih.

"Ahhh." Ringis Queen ketika Lucy mulai membersihkan lukanya dengan Alkohol.

"Kenapa bisa sampai seperti ini?"

"Mungkin karena terlalu lama memakai Highils."

"Kau harus menjaga kesehatanmu Queen perhatikan juga Kondisi fisikmu ingat kau bukan robot. Bekerjalah semampumu jangan terlalu memaksakan diri. Jika untuk bersenang senang bakalan Daddymu sangat mampu membiayaimu." Oceh Lucy panjang lebar. Queen sangat keras kepala ia bekerja seperti orang yang haus akan uang sampai membuat dirinya sendiri terluka seperti ini.

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang