CHAPTER FOURTEEN

24.1K 475 7
                                    

Happy Reading❤

***


"Baby bangunlah! Kau tidak boleh melewatkan sarapan pagimu." ucap Loey lembut sambil mengelus pipi gadis kecilnya yang terlelap setelah kegiatan panas pagi tadi.

Sebenarnya sarapan adalah kata yang tidak tepat, karena mengingat sekarang sudah jam Sebelas siang. Tapi sudahlah, suka suka Loey saja mau berspekulasi pagi atau siang.

"Ayo bangunlah." tambahnya lagi. sebenarnya Queen begitu malas untuk bangun. Tapi setelah mengerjapkan matanya tiba tiba perutnya berdemo minta diisi.

"Lelet sekali huh." ucap Loey yang gemas dengan tingkah malas Queen. Tanganya beralih menuju tengkuk dan bawah lutut Queen. Menggendong gadis itu menuju kamar mandi.

"Uncle." geram Queen yang sudah membuka matanya lebar. Ia didudukkan di atas closet. Sebelum Uncle nya pergi dari kamar mandi, lelaki itu mencium singkat pipi Queen.

"Cepat. Dibawah ada Lucy dan temanmu." teriak Loey dari luar kamar mandi. Sedangkan Queen hanya menghela nafas. Ia tau pasti Cally datang kerumahnya untuk melihat keadaanya, Lalu setelah mengetahui dirinya tak dirumah Cally menceritakan kejadian semalam kepada Lucy sehingga membuat Lucy datang kesini menyusulnha bersama Cally.

Queen berjalan kearah syower setelah melepas semua pakainya. Ia kembali mengingat kegiatan panas yang Ia lakukan bersama Uncle nya pagi tadi. Tubuhnya merona saat Ia mengingat desahan dari mulut nakalnya.

Astaga Queen benar benar hilang akal jika mengingat hal itu.

Ia mulai membersihkan dirinya di bawah guyuran air, menggosok seluruh tubuhnya dengan sabun beraroma stoberry.

Ketika Ia melihat tubuhnya di cermin kamar mandi Ia benar benar tercengang dengan tanda yang ada pada tubuhnya.

Tubuhnya dipenuhi dengan kissmark. Terutama di bagian belahan dadanya. Astaga Queen tersenyum sambil mengumpati kelakuan Uncle nya.

----

Setelah selesai membersihkan tubuhnya Queen keluar kamar menggunakan dress berwarna cream, yang di padukan dengan sendal jepit. Rambutnya ia gerai guna menutupi leher jenjangnya yang terdapat kismark.

Queen memang selalu cantik menggunakan apapun.

"Lucy aku merindukanmu." ucap Queen yang melihat Lucy sedang menyiapkan makanan. Sepertinya itu untuknya karena hanya ada beberapa macam masakan porsi kecil.

Setelah berjalan mendekat kearah Lucy Queen langsung memeluk wanita paruh baya itu. Dan di sambut hangat oleh Lucy.

"Kau tau? Aku mengalami hal serupa seperti beberapa tahun lalu semalam." ucap Queen hati hati, Ia setengah berbisik karena takut perkataanya di dengar orang lain.

"Astaga bagaimana bisa? Sekarang apa yang kau rasakan? Apa ada yang sakit? Apa kita harus kerumah sakit?" tanya Lucy panik. Ia mengecek seluruh bagian tubuh Queen, lalu mendudukan tubuh gadis kecil itu di kursi meja makan.

"Shut, tenanglah. Aku baik baik saja."

"Apa yang kau lakukan hingga kau seperti itu kembali?" cerca Lucy yang begitu panik. Ia mendudukkan dirinya juga di depan Queen lalu menggenggam tangan mungil gadis itu.

"Ceritakan padaku Queen."

"Entahlah aku juga tidak ingat. Tapi sepertinya aku terlalu banyak minum, semua minuman disana kadar Alkoholnya tinggi."

"Aku juga sempat tidak sadarkan diri beberapa jam." jelas Queen dalam satu tarikan nafas. Ia kembali mengingat kejadian beberapa tahun lalu.

Tidak ada yang tau kejadian beberapa tahun lalu. Selain dirinya, Lucy dan Cally.

Memang ini adalah permintaan dari Queen sendiri. Ia tidak ingin membebani orang lain dengan kondisinya. Bahkan Daddy dan kakaknya sekalipun.

---

Flasback.

Gadis kecil yang tengah duduk sendirian di pojok gudang sekolah itu adalah Queen.

Umurnya baru menginjak usia dua belas tahun. Tubuhnya kurus, wajahnya cekung, matanya sembab, dan rambutnya berantakan.

Ia baru saja meendapatan aksi perundungan dari beberapa temanya yang tak menyukainya.

Semua berawal dari Queen yang mendapat nilai ulangan seratus. Beberapa teman di kelasnya tak menyukainya. Mereka iri dengan kepintaran Queen.

bagaimana bisa seorang anak pembunuh Ibunya memiliki otak yang pintar? Itu tidak bisa di biarkan. Itu tidak adil. Seorang pembunuh bahkan tidak pantas untuk berada di sekolah Elite seperti ini. Pikir mereka.

Dan sejak saat itulah mereka mulai melakukan aksi Bullying pada Queen di jam istirahat sekolah dan pulang sekolah.

Mereka benar benar memperlakukan Queen dengan buruk.

Queen juga selalu mendapat kekerasan. Tidak di bagian tubuh yang terekspos, seperti wajah, tangan, kaki, dan leher. Mereka hanya membuat luka di bagian tubuh yang tertutup pakaian. Seperti perut, dada, dan paha.

Rambut panjang Queen yang indah juga menjadi korbanya. Salah satu temanya yang melakukan aksi bullying itu adalah Bella, dan Bella lah yang membuat Queen harus memotong rambut panjangnya.

Bella menjambak Queen dengan brutal waktu mengetahui Queen mendapat nilai seratus. Saat itu Bella membawa Queen seorang diri ke toilet sekolah pada jam pulang sekolah. Semua murit murit sudah pulang. Hanya tinggal Queen, Bella dan teman teman Bella yang akan melakukan Bullying pada Queen, tapi sewaktu itu yang beraksi hanyalah Bella seorang.

Bella memasukkan Queen kedalam toilet. Gadis itu mengguyur tubuh Queen yang sedang menangis. Tidak perduli dengan permohonan ampun yang Queen lontarkan. Bella tetap melakukan aksinya, Ia menjambak kuat rambut Queen sampai beberapa helai rambut itu menyangkut dalam genggaman tanganya.

Seperti sudah di rencanakan Sebelumnya, di dalam toilet yang sempit itu sudah terdapat gunting. Bella meraih gunting itu lalu memotong rambut panjang Queen. Bella benar benar kejam. Setelah Ia selesai memotong rambut Queen dengan acak acakan Ia kembali menjambak kuat rambut queen, lalu mendorong tubuh lunglai Queen kearah closet sampai tubuh itu terduduk di depanya.

Tangan Bella meraih tutup closet itu lalu membukanya. Kemudian ia kembali mencekram rambut Queen. Di dorongnya kepala Queen kedalam closet yang berisi air. Awalnya Ia hanya mencelup celupkan wajah Queen sebentar tapi lama kelamaan Bella menenggelamkan wajah Queen sepenuhnya, menahan tanganya pada kepala Queen agar kepala gadis itu tidak timbul keluar. Bella baru melepaskan tanganya pada kepala Queen saat tangan queen yang tadinya meronta ronta tiba tiba lemas. Bella ketakutaan saat itu juga jadi Ia melepaskan tanganya.

Setelah tanganya terlepas. Tubuh Queen langsung ambruk kelantai. Queen tidak sadarkan diri. Tubuhnya dingin dan wajahnya pucat.

Hal itu membuat Bella lari ketakutan menuju teman temanya.


***

❤To Be Continued❤

Jangan lupa Vote And Komen Guys❤

200615

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang