CHAPTER TWELVE

26.4K 648 2
                                    

Maaf baru update. Soalnya kemarin udah ngetik sampe 1000 kata, terus tiba tiba ilang. Jadi mau ga mau aku harus nulis lagi. Dan ini sangat menyimpang dari planing sebelumnya.

Happy Reading❤

***

Queen tidak sadarkan diri selama beberapa jam.

Setelah dibawa kerumah sakit dan di priksa oleh dokter katanya Queen hanya kelelahan dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol.

Karena daya tahan tubuh Queen sangat lemah, sehingga mengakibatkan alkohol yang diminumnya sedikit bereaksi berlebihan dalam tubuhnya. Bukan mabuk yang Queen dapatkan tapi gangguan kinerja syaraf.

Tidak terlalu serius tapi juga tidak boleh di sepelekan kata dokter yang menangani Queen, karna Queen hanya pingsan beberapa jam jadi hal itu tidak membuat Queen harus menginap di rumah sakit. Queen hanya perlu istirahat total selama beberapa hari untuk pemulihanya.

----

Sedari tadi Loey tidak melepaskan genggaman tanganya dari Queen, gadis kecilnya.

Cally dan Alex juga menunggui Queen. Tapi karena Loey meminta mereka untuk pulang lebih dulu jadi mereka menurutinya dan akan kembali lagi besok pagi.

"Baby, syukurlah kau sudah sadar. Kau membuatku sangat cemas." ucap Loey serius. Sambil terus menggenggam tangan Queen dan sesekali Ia mengarahkan tangan yang begitu kecil dari tanganya kearah mulutnya untuk Ia kecup.

Oh manis sekali.

Tidak ada sahutan dari Queen. Gadis itu masih mencoba menstralkan cahaya yang masuk menusuk netranya.

Loey berdiri dari duduknya lalu mendekatkan wajahnya kearah wajah Queen. Queen yang sedari tadi berusaha mencoba melebarkan matanya seperti biasa kini kembali terpejam akibat ulah Unclenya yang mengecup keningnya lama.

"Kau membuatku khawatir setengah mati Baby." gumamnya masih dengan bibir yang ia tempelkan di kening gadis kecilnya.

Queen mendengar gumaman kecil Uncle nya dan itu sukses membuat bibirnya membentuk sedikit garis lengkung. Perasaanya menghangat ketika Loey mengatakan hal itu.

Setelah beberapa saat Queen masih belum juga mengeluarkan sepatah katapun. Hal itu membuat Loey khawatir. Ia melepaskan tautan bibirnya dari kening Queen. Mencoba untuk memanggil dokter dengan memencet alat panggilan khusus yang tersedia disana. Namun karna Loey tidak sabar akhirnya Ia berlari keluar dan membuka pintu.

Saat Ia hendak berteriak memanggil dokter, Queen tiba tiba bersuara dan hal itu sukses menggagalkan tindakan Loey. Lelaki itu berbalik kearah Queen setelah Queen mencoba bangun dan turun dari ranjang rumah sakit.

"Uncle kenapa kita disini? Ayo pulang, aku ingin pulang." rengek Queen manja. Tidak perduli dengan rasa sakit dikepalanya, Queen turun dari ranjang rumah sakit secara paksa meskipun Loey sudah melarangnya.

"Tapi kau masih sakit Baby." larang Loey tapi Ia gagal. Queen mengeluarkan jurus andalanya. Yaitu tatapan manjanya dengan pupy eyesnya yang disertai sedikit air mata yang Ia bendung, sehingga membuatnya terlihat berkaca kaca.

"Baiklah baiklah kita pulang." ucap loey menghela nafas, Queen benar benar keras kepala. Kemudian Loey menggendong Queen ala bridal style guna membawanya kemobil. Sedangkan Queen hanya terpekik kaget lalu mengalungkan kedua tanganya pada leher Loey.

Loey dan Queen pergi tanpa menunggu dokter datang.

Terlalu lama jika harus menunggu dokter itu datang. Bisa bisa gadis kecilnya akan merajuk dan marah besar pada Loey. Dan hal itu tidak akan Loey biarkan terjadi.

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang