CHAPTER TWENTY FIVE

14.2K 308 7
                                    

Happy Reading ❤❤❤❤❤
Enjoy;)

***


"Baby." pangil Loey ketika baru memasuki pentahousenya.

Sekitar tiga jam yang lalu Loey pergi keluar menemui Ansel. Ia bahkan tak sempat memberitahu Queen karna gadis itu masih terlelap. Dan sekarang Loey di buat cemas karena tak menemukan gadis itu di dalam pentahousenya.

Loey sudah berkali kali menghubungi Queen tapi gadis itu tak mengangkat telfonya. Loey sudah memeriksa kamar Queen dan kamarnya tapi gadis itu tidak ada di sana. Saat akan masuk ke kamar tadi Loey juga tidak melihat adanya pergerakan di dapur.

"Ayolah Queen jangan membuatku khawatir." gerutunya sambil terus menghubungi Queen.

"Angkat telfonku Baby." gumamnya lagi sambil berjalan kearah pintu pentahousenya. Loey sudah mencari di setiap sudut pentahouse ini tapi Queen tidak ada, jadi ia memutuskan untuk mencari Queen di luar.

"Shit! Kenapa kau seceroboh ini Baby." umpat Loey ketika melihat ponsel Queen yang tergeletak di nakas dekat pintu.

Loey benar benar khawatir dengan Queen. Gadis itu sedang dalam bahaya tapi malah berkeliaran sendirian di tempat asing ini.

Meskipun mungkin sudah beberapa kali datang kesini, tetap saja ini adalah tempat yang belum Queen kenal. Terlebih lagi Queen tak membawa ponselnya.

Sesekali Loey menanyakan Queen pada orang orang yang ia lewati. Loey menunjukan foto Queen namun tidak ada yang melihat gadis itu.

Setelah beberapa saat mengitari tempat tempat di seluruh gedung ini akhirnya Loey menuju keluar. Ia bahkan bertanya kepada resepsionis dan memperlihatkan foto Queen. Dan beruntungnya resepsionis tersebut sempat melihat Queen keluar dari gedung sendirian.

Tanpa mengucapkan terimakasih Loey langsung berlali keluar mencari Queen.

Loey berhenti berlari setelah sampai di taman terdekat. Matanya menelisik mencari sosok gadis kecilnya.

Sambil berjalan Loey mencoba menghubungi para bodyguardnya untuk mencari Queen.

---

"Uncle." panggil Queen sambil melambaikan tanganya kearah Loey. Sedangkan Loey yang baru saja selesai menelfon menoleh mencari sumber suara.

Queen tersenyum ketika Loey berbalik dan melihatnya. Ternyata sedari tadi Queen melihat Uncle nya berlari, Queen juga melihat wajah Unclenya yang cemas. Dan dengan sengajanya Queen malah bersembunyi agar tak terlihat oleh unclenya. Queen sudah menebak kalau unclenya sedang kalang kabut mencarinya, jadi ia mencoba untuk mengerjai unclenya.

Loey berjalan mendekat kearah Queen dengan tatapan tajam, sedangkan Queen malah tersenyum geli melihat tatapan unclenya.

Queen yang sedang duduk di kursi taman menatap wajah unclenya yang sudah berdiri tepat di depanya dengan kedua tangan yang di masukkan kedalam saku celanya.

"Uncle duduklah!" ucap Queen sambil menepuk sebelah kursi yang didudukinya.

Loey tak bergeming. Ia sibuk menelisik setiap inci bagian tubuh Queen tanpa terlewatkan. Setelah memastikan tidak ada yang terluka Loey bergantian menelisik keadaan taman yang sedikit ramai. Loey memastikan keadaan di sekitar Queen. Ia khawatir ada seseorang yang mengawasi Queen dan ingin berniat jahat.

"Uncle? Kau baik baik saja?" tanya Queen yang ikut berdiri dan mengikuti arah pandang Loey yang sedang memperhatikan sekelilingnya.

"Kenapa kau keluar tanpa memberitahuku? Kau bahkan tidak membawa ponselmu. Bagaimana jika terjadi sesuatu de--"

"Uncle pelankan suaramu! Mereka memperhatikan kita sekarang." gumam Queen dengan posisi tanganya yang membekap mulut unclenya. Queen tersenyum kikuk kepada orang orang yang memandanginya.

"Duduklah! Aku baik baik saja. Tidak perlu berlebihan." ucap Queen setelah menarik tangan Loey untuk duduk.

"Kau membuatku khawatir Baby." jawab Loey tajam.

"Lalu?"

"Lalu?" ulang Loey bingung.

"Lihatlah suasana disini benar benar menyenangkan. Berbeda dengan di dalam pentahouse." ucap Queen mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa kau meninggalkan ponselmu?"

"Aku lupa meletakkanya dimana." ucap Queen santai.

"Dengarkan aku Queen! Kau sedang dalam bahaya, jadi jangan pergi kemanapun tanpa ku. Setidaknya kau memberitahuku ketika ingin keluar pentahouse!" peringat Loey.

"Kau yang meninggalkan ku sendiri di pentahouse. Jadi jangan salahkan aku jika aku keluar sendiri" kesal Queen.

***

"Jadi?" ucap Liam memulai pembicaraan. Ia baru saja sampai di sebuah caffe yang berada pusat perbelanjaan New York. Setelah seseorang meminta pertanggungjawabannya.

Bella yang sedari tadi sudah menunggu liam akhirnya menyodorkan ponsel miliknya yang hancur tak berbentuk tanpa sepatah katapun. Bella melipat tanganya di depan dadanya sambil memperhatikan ekspresi Liam.

Senyuman kecil yang hampir sama seperti seringaian terbit di wajah tampan Liam. Ia melihat benda tak berbentuk itu lalu beralih mengamati wajah wanita di depanya yang sedang melipat tangan dengan tatapan yang tertuju padanya. Tatapan itu terlihat seperti sedang menilai.

Sialan! Kali ini Liam benar benar menyeringai setelah puas menatap wanita itu. Liam tertarik untuk menjadikanya wanitanya. Atau mungkin mainanya.

Sifat Liam benar benar buruk. Wanita di depanya sedang menatapnya angkuh tapi liam malah merasa wanita di depanya sedang menggodanya.

"Berhenti menatapku seperti itu." ucap Bella dengan nada yang terkesan tegas namun begitu sensual.

"Tak perlu khawatir aku akan mengganti ponselmu, bahkan kalau perlu aku akan menggantinya dengan 10 ponsel baru." seringai Liam yang masih terus memperhatikan wanita di depanya.

"Benarkah?"

"Tentu. Nona--?."

"Bella." Jawab bella yang mengetahui isi pikiran liam.

"Cantik." serungai Liam.

"Terimakasih atas pujian mu Sir. Tapi seharusnya kau meminta maaf dulu baru memujiku." sindir Bella sambil menyesap minumanya. Hal yang di lakukan Bella tidak lepas dari pandangan Liam. Liam benar benar terpesona.

"Baiklah. Maaaf karna hampir menabrakmu tadi. Aku akan mengganti rugi ponselmu."

"Hmm bisa terlihat dari penampilanmu yang sekarang kalau kau tidak akan lari dari tanggung jawabmu. Saat ini kau jauh lebih baik dari yang terlihat tadi pagi." kekeh Bella.

"Sudah kubilang aku benar benar terburu buru tadi." balas Liam yang juga terkekeh mengingat penampilan buruknya tadi pagi.

****

❤ To Be Continued ❤

Guys kira kira kalau misalkan aku kasih foto foto castnya gimana? Kalian setuju ga?
Kalau misalkan kalian setuju tapi aku ga bisa konsisten sama satu muka. Aku cuma mau kasih cast buat Body and pakaian yang di pake sama Queen aja, gimana?

O iya gaes menurut kalian si Bella cocok jadi karakter licik atau baik ni?

Btw aku mau bikin cerita ini adem ayem ya.. Konflik pasti ada tapi untuk saat ini aku masih belum keluarin hehhe.

Jangan lupa Vote and Komen ya..
Makasih untuk kalian yang sudah Baca dan Vote.. Makasih juga udah tembus Vote nya hehe.😍😘

Sayang banyaaakkk sama kalian.😘❤

*200902*

QUEEN AND MY HOT UNCLE [OnGoing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang