Ep25

19 2 0
                                    

Biru

Dufan kuy

Gue dapet tiket gratis dari Ijo

Sebuah notifikasi chat muncul di layar ponsel Rintik ketika ia baru memeriksa ponselnya setelah bangun tidur. Sontak ia melempar ponselnya ke sembarang arah, lalu meregangkan otot-ototnya yang kaku dan menuju dapur untuk meneguk segelas air. Tidak lama kemudian, Jeha datang dengan banyak tas belanjaan di tangannya dan diikuti Ibu di belakangnya. Sepertinya, mereka pulang dari pasar.

"Udah bangun ternyata." ujar Jeha sembari meletakkan belanjaan di dapur.

Rintik memanggut-manggut, lalu mengikat rambutnya dengan gaya sembarang. "Btw udah liat grup?"

"Udah. Biru juga udah nelpon gue, mau jemput kita sejam lagi."

Rintik melirik jam yang ada di dinding dan waktu telah menunjukkan pukul delapan lewat beberapa menit pagi. Lalu ia bergegas menuju kamar Senja, untuk membangunkan pria itu tentunya. Senja itu, kalau tidak dibangunkan, ia bisa tidur sampai sore.

Tetapi, kali ini, dugaan Rintik salah. Ketika gadis itu membuka pintu kamar, Senja tengah mengeringkan rambutnya yang basah.

"Sudah bangun, ya Tuan Putri?" ucapnya ketika melihat kehadiran Rintik.

"Tumben."

"Kan Biru ngajak ke Dufan."

"Tapi—,"

Senja menyentil dahi adik kecilnya itu. "Lo, tuh buruan mandi. Dasar bau kambing!"

"AH, SENJA!"

Sebelum kena serangan bertubi-tubi dari Rintik, Senja bergegas berlari, kabur. Rintik yang sudah mengangkat tangannya, bersiap melayangkan pukulannya, hanya bisa berdecih pelan. Ia menurunkan tangannya, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Untuk ke Dufan, tentunya kita harus mengenakan pakaian casual, jadi Rintik memilih atasan kaos lengan panjang dengan pants kotak-kotak. Tidak lupa ia memasukkan topi, sunscreen, kacamata, dompet, dan handphone ke dalam tasnya. Setelah bersiap-siap, ia keluar dan mendapati Jeha dan Senja yang sibuk menata bekal dari Ibu untuk di Dufan, lebih hemat katanya. Ternyata, Biru dan Dirga pun telah tiba. Namun, melihat Dirga, membuat Rintik bergegas menyembunyikan raut gembiranya dan menghampiri Jeha, berinisiatif untuk menata bekal juga. Rintik merasa bahwa ia masih belum siap untuk bersikap biasa pada pria itu.

Sementara Dirga, ia menatap gadis itu dan tersenyum kecut, merasakan perbedaan yang luar biasa karena pengakuannya yang mengejutkan itu.

*****

Butuh waktu sejam untuk sampai di Dufan. Hari ini, tempat wisata ini tidak terlalu ramai, tidak seperti biasanya yang selalu padat pengunjung. Apalagi, sekarang adalah akhir pekan yang merupakan puncak hiburan. Namun, hari ini pengecualian.

Di sepanjang perjalanan, mereka berbincang mengenai banyak hal. Biru bercerita alasan mengapa Hijau bisa mendapatkan lima tiket masuk Dufan secara gratis. Hijau, pria itu memiliki teman yang berada di kalangan berada. Ayah teman Hijau merupakan salah satu pemilik perusahaan real estate yang ada di Jakarta. Oleh karena itu, bonus seperti tiket masuk Dufan adalah yang lumrah untuk teman Hijau. Karena terlalu sering, akhirnya teman Hijau membagikan tiket-tiket tersebut ke teman-temannya yang ingin dan Hijau bersedia. Walau bukan ia yang menggunakannya, setidaknya tiket tersebut berguna untuk orang lain, seperti Biru dan teman-temannya.

"Gue, mah anaknya nggak mau rugi. Pas Kak Hijau nawarin, ya nggak pake nolak, lah." ucap Biru dengan bangga.

Biru memang ter-the best.

Rintik dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang