Sudah 4 jam Rintik berada di tempat ini bersama Jeha. Saat ini, seorang pegawai sedang merias wajahnya sembari menunggu rambutnya kering setelah dibersihkan dari creambath. Saat ini, mereka berada di salon karena tiga jam lagi, acara yang ditunggu-tunggu akan tiba. Tidak terasa, Ujian Nasional telah dilalui oleh siswa-siswi kelas 12. Hari ini adalah pesta bagi mereka, yang disebut dengan prom night. Acara tersebut dihadiri oleh siswa-siswi dari kelas 10 hingga 12. Tahun kemarin, Rintik tidak bisa mengikuti acara ini karena sakit, tetapi kata Jeha, puncak acara ini adalah dansa time. Karena yang datang harus berpasang-pasangan, mereka akan berdansa, mengikuti alunan musik klasik pada puncak acara. Isu yang didengar Rintik, sebagian besar pasangan di sekolahnya tercipta setelah dansa time ini. Mendengar hal ini saja, membuat Rintik senyum-senyum sendiri.
Apakah nanti Senja dan dirinya ... ?
Ah, Rintik tidak bisa membayangkannya karena terlalu malu.
"Dressnya warna apa, Dik?" tanya pegawai salon ketika hendak meletakkan eye shadow di kelopak matanya.
Rintik menunjuk salah satu gaun yang tergantung di gantungan baju, tidak jauh dari tempat ia duduk. "Nude pink, Kak."
Pegawai salon itu tersenyum. "Dress yang cantik."
"Terima kasih!"
Pegawai salon itu mulai membubuhi eyeshadow di kedua kelopak mata Rintik.
"Gimana? Senja udah ada kabar, nggak?" tanya Jeha yang sudah selesai dengan make-upnya, duduk di sebelahnya.
"Tadi udah chat, katanya lagi di rumah Kak Vino. Main PS."
"Astaga. Mereka yang punya acara, kenapa mereka yang santai-santai aja, ya?"
Rintik mengangkat kedua bahunya. "Biasalah. Kayak nggak kenal Senja and the gank aja, Je."
"Iya juga, ya."
Setelah wajahnya di rias, Rintik bisa melihat wajahnya versi yang sangat cantik, memantul di cermin yang ada dihadapannya. Wajahnya penuh dengan warna pink yang sangat manis, cocok dengan bajunya yang berwarna seperti itu juga. Kemudian, pegawai salon itu mengeringkan kembali rambutnya dengan hair dryer, lalu mulai mem-blow tangkai hingga ujung rambutnya. Setelah semuanya selesai, Rintik terperangah melihat dirinya sendiri. Ia tidak pernah menduga bahwa dirinya bisa secantik ini dengan usaha yang lebih besar dibanding biasanya.
"Ayo Rin, pake dress lo. Satu jam setengah lagi, acaranya dimulai." ucap Jeha yang telah cantik dan menawan dengan dress-nya yang berwarna nude choco. Rintik mengangguk dan segera mengenakan dressnya, lalu mereka bersama-sama ke kasir untuk melakukan pembayaran. Setelah itu, mereka pergi ke sekolah mereka karena acaranya akan diadakan di sana menggunakan jasa transportasi.
Butuh waktu setengah jam untuk sampai di sekolah. 30 menit lagi, acara akan dimulai. Lapangan sekolah kini disulap menjadi tempat yang memiliki panggung, juga ditemani oleh lampu-lampu kuning yang cantik, sangat cocok dipadukan dengan gelapnya malam. Rintik dan Jeha duduk di bangku yang telah disediakan, menghadap ke panggung. Kursi-kursi tersebut sudah hampir dipenuhi oleh siswa-siswi yang datang. Mereka pun tidak kalah cantik dari Rintik, membuat gadis itu insecure tiba-tiba. Ah, apakah hari ini Senja akan memujinya? Semoga saja.
"Biru mana? Jangan-jangan belum bangun?" tanya Rintik. Soalnya, ketika Rintik menelepon pria itu tadi pagi, sekitar jam 9, pria itu masih bermain switch dan sudah dapat dipastikan jika pria itu belum tidur. Kalau Biru sudah ditemukan dengan game, jika ia bisa tidak tidur tiga hari tiga malam, ia akan bermain game selama itu. Makanya, jika Biru yang gila game dan Senja yang juga demikian bertemu, ya sudah. Mereka tidak akan mendengar orang lain berbicara selain mereka berbicara dengan keras di depan telinga mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/178376659-288-k123674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rintik dan Senja
Novela JuvenilRintik menyukai Senja dalam segi apapun. Rintik selalu bahagia ketika Senja berada di sisinya, walau hanya sekedar mengganggu. Cita-cita Rintik sejak dulu adalah menikahi Senja. Tetapi, takdir telah menciptakan garis di antara mereka. Baik Rintik ma...