Ep23

9 3 0
                                    

              Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah liburan di Pantai Laguna. Rintik datang ke sekolah dengan wajah riang gembira, seperti habis mendapat lotre. Beberapa orang menatapnya heran karena gadis itu sangat jarang menampilkan wajah riang. Rintik yang diketahui orang-orang adalah sahabatnya Xabiru Bintaro yang memiliki wajah jutek dan galak. Rintik seperti seseorang dengan prinsip senggol, bacok. Hal itu membuatnya disegani oleh banyak orang.

              Begitu tiba di kelas, ia melihat Jeha yang baru duduk di kursi. Rintik ikut duduk di sebelah Jeha dan berbincang dengan gadis itu hingga bel masuk berbunyi. Ketika guru matematika masuk, mereka segera menyiapkan buku dan alat tulis dan ketua kelas menyiapkan anggota-anggota kelasnya untuk belajar. Setelah itu, sesi absen di mulai. Giliran nama Dirgantara, tidak ada yang menyahut guru yang mengabsen.

              "Dirgantara ada suratnya?" tanya Pak Guru, setelah memastikan Dirga tidak masuk.

              "Belum ada, Pak."

              "Baiklah, sementara Alfa dulu, ya."

              Rintik baru menyadari kalau Dirga tidak masuk hari ini karena bangku di depannya kosong. Rintik menyenggol lengan Jeha, bertanya melalui gesturnya dan Jeha pun menggeleng, tidak tahu juga sebab Dirga tidak masuk sekolah hari ini. Sesaat, Rintik menyadari sesuatu.

              "Apa Dirga sakit?" gumam Rintik pelan.

              Ia segera berinisiatif merobek selembar kertas dan menulis surat sakit atas nama Dirga dan memalsukan tanda tangan dengan menuliskan sembarang nama dan mengaku sebagai Tantenya Dirga. Setelah itu, ia mengambil amplop putih yang selalu tersedia di tasnya dan segera menyerahkan surat tersebut ke Pak Guru.

              "Maaf, Pak. Saya kelupaan ngasih surat Dirga." cengir Rintik.

              "Tidak apa-apa, Nak. Silahkan duduk kembali dan kita mulai pembelajaran."

              Setelah Rintik duduk kembali, Jeha bertanya tentang maksud dari sikap Rintik. Rintik hanya tersenyum penuh makna, namun dirinya khawatir dengan Dirga karena pria itu tidak kunjung membalas chatnya yang ia kirim beberapa waktu yang lalu.

              Ah, karena resah ini tidak kunjung reda, Rintik memilih untuk ke rumah Dirga nanti, sepulang sekolah.

*****

              Rintik memilih untuk ke rumah Dirga menggunakan ojek online dengan berbekal alamat yang pernah dikirim Dirga lewat chat. Kala itu, ibu Rintik memasak cukup banyak sehingga beliau ingin membagikan masakan-masakan tersebut ke Biru, Jeha, dan Dirga. Dirga meminta untuk dikirim lewat jasa pengiriman saja karena ia mager keluar rumah dan tidak ingin merepotkan Rintik untuk mengantar ke rumahnya. Alamat tersebut cukup akurat karena masakan Ibu Rintik sampai ke rumah Dirga dengan selamat sentosa.

              Beberapa waktu lalu, Senja mengirim pesan ke Rintik yang berisikan bahwa pria itu akan menunggunya di parkiran untuk pulang bersama. Tetapi, Rintik membalas pesan tersebut bahwa ia harus pergi ke suatu tempat tanpa menjelaskannya lebih rinci kepada pria itu. Rintik pandai menjaga rahasia dan ia akan selalu berpegang teguh akan hal itu, sekalipun Senja yang memaksanya untuk membocorkannya.

              Tidak lama kemudian, Rintik sampai di titik pengantaran. Setelah membayar ongkos ojek, Rintik berdiri di depan rumah abu-abu berlantai dua dengan motor Dirga ada di depannya. Itu artinya, rumah ini adalah rumah Dirga. Tidak mau berlama-lama, Rintik segera membuka pagarnya, yang ternyata tidak digembok, dan mengetuk pintu rumah Dirga.

              "Assalamu'alaikum."

              Sesaat, tidak ada jawaban.

              Berulang kali Rintik mengucapkan salam dan mengetuk pintu, tetapi pintu tidak kunjung terbuka. Rintik hendak curiga kalau Dirga tidak ada di rumah, namun motornya terparkir rapi di depan rumah yang menandakan bahwa pria itu kemungkinan besar ada di rumah. Gadis itu mencoba memutar knop pintu Dirga dan pintu tersebut terbuka, menandakan bahwa rumah pria itu tidak terkunci. Rintik semakin cemas akan hal itu. Apa yang terjadi dengan Dirga sampai-sampai pintu rumahnya tidak dikunci?

Rintik dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang