Hari 10, Dari Hulu Menuju Hilir

216 40 29
                                    

Alih-alih lampu kota yang marak,
kedua mata kita malah menyapu barisan pepohonan di pinggiran pulau.
Kita sepertinya belum akan kembali ke daratan dalam sepekan ini,
kita masih ingin menyesapi waktu berdua.
Mendayuh dengan dayung yang berpasangan,
bahkan menertawakan candaan yang terkadang tidak lucu.

Kita sebenarnya sesederhana itu.

Kata demi kata yang dibawa pergi oleh jejak air kapal yang kita tunggangi.
Begitupula rasa hampa yang telah terisi kembali sebelum kita sempat menyadari.
Ada cahaya yang merekah ditengah kita. Tanpa bisa kita lihat, tanpa bisa kita sentuh.

–namanya cinta, jika kamu belum kenal.

Haihai!✨
Muara sudah sepuluh part, loh.
Makasih sudah mengikuti. Bagaimana sejauh ini? Berbagi pendapat, yuk!
Jangan lupa selalu untuk vote dan komen. Kalau ada teman yang sekiranya tertarik, bisa di-share yaa

Ikuti terus puisi di Muara ♥

KLM #3: Muara | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang