Hari 13, Arah Mata Angin

202 36 22
                                    

Tak pernah lagi ada cengkrama, satu sama lain menyangkal pernah ada.
Nostalgia yang memar, hati yang tak sempat disinkronisasikan.
Puan memilih selatan ketika yang Tuan tuju selama ini adalah utara.

Hubungan tak pernah niat Tuan bina, apalagi dengan Puan.
Tuan jadi takut melaut, terutama setelah mendengar Puanlah yang dipilih menemani.

Kita kelabu. Ingin menentukan arah demi bertahan, sama-sama belum cukup cakap membaca kompas.

Berhenti dulu – kita tidak bisa terus melaut tanpa kepastian.

Kala melaut bisa Tuan sisihkan untuk kenal dekat dengan Puan,
Tuan melimbunglah ke arah yang Tuan mau, asalkan Tuan tekadkan suatu hari nanti ada temu Tuan-Puan yang lain.
Yang jelas, selama Tuan belum kembali, selama menanti Tuan,
ada warta yang selalu Puan lugaskan:

Puan rindu seluruh yang ada dalam dirimu, Tuan. Jangan lupa kembali lagi, Tuan.

KLM #3: Muara | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang