"Aku mencintaimu."
Diantara lukaku, kamu melukis asa untuk mengaburkan bekasnya.
Aku tersipu,
setia merenungkan balas untuk
pernyataan yang kamu lontarkan
terlalu tiba-tiba di awal perjalanan.
Ada rasa yang rupanya kamu kawal
bahkan sebelum perjalanan ini tertulis.
Sayangnya, terlalu dini waktu itu
untuk aku bisa mendefinisikan kita.Dulu-kini-mungkin selamanya
tanpa khawatir, tanpa jawabku,
kamu tetap senantiasa melipur lara,
tetap menandai seluruh sulitku sebagai milikmu.Maka, sebelum habis kisah ini,
aku ingin sekali berujar:
"Kau tak merasakannya sendirian, Kapten."
Haihaii
Wah, Muara sedikit lagi selesai!
Menurut kalian gimana tentang part ini?
Semoga tak bosan dan semoga tak mengecewakan :)
Muara belakangan ini memang lebih pakai bahasa yang agak sederhana. Mungkin karena terasa lebih dekat dan umum (tetap suka, 'kan? hihiii.)
Tidak bosan mengingatkan untuk ramaikan vote dan komen ya!Yuk ikuti persembahan terakhir kisah Muara setelah ini💜✨
KAMU SEDANG MEMBACA
KLM #3: Muara | ✔
PoetryMUARA (n.) Tempat berakhirnya aliran sungai di laut, danau, atau sungai lain. Kita, dengan segelintir rasa ragu, kembali mempertemukan dua hati yang sempat saling tak acuh. "Terima kasih sudah kembali." Kamu membimbing aku duduk bersisian. Menatap t...