Hari 23, Kepada Langit yang Sama

239 38 15
                                    

Menitipkan sungkawa dalam tiap cengkrama
semenjak aku dan lara kerap bersenggama.
Merindu mesramu yang berlebihan,
aku tergiring ke kita serupa kemuskilan.
Tak pernah berhasil menyisihkan risau,
kau paksa kunikmati luka yang mendesau.
Aku belum cukup mengisi rumpang,
katamu kita memuakkan untuk diulang.

Kita adalah serenade yang lama usai.
Nyatanya tak selamanya aku akan dicintai.

Kita adalah bisik-bisik di langit yang sama,
berandai-andai sampaikan pedih yang sama.

______________________________________________

Muskil: sulit; pelik

Serenade: bentuk nyanyian untuk menyampaikan isi hati penulis; rayuan dalam bentuk musik.


Haihaiii!
Semoga kali ini gak bosan dan garing huhuu. Yuk manteman pada vote, komen, dan share ke kenalan lain ya

Bertemu besok dengan puisi Muara yang gak kalah kecenya✨

KLM #3: Muara | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang