Hari 26, Sejauh Mata Memandang

200 41 18
                                    

Telaga beriak, penghuninya kocar-kacir.
Berlayar mungkin untuk terakhir kali.
Diri ini tidak akan bisa lagi mempertahankan perahu berukir namaku dengan margamu.

Burung gereja mengantar mengangkasa.
Putih, bersih, indah.
Sepasang cakar kecil mengelus samudra.
Biru, jernih, cemerlang.

Laut dan merelakan,
dua kekasih yang tak akan berpisah.
Jika memang rindu harus pupus di sini,
aku saja yang rasakan semua. Kamu jangan.

Aku berubah buih
di arus yang salah.
Aku meringkik pelik
-menjemput akhir.

KLM #3: Muara | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang