Hari 20, Menenggelamkan Rasa yang Lapuk

209 40 19
                                    

Gemintang bertaburan pindah ke mata air
Membuka jalan menuju horizon.
Memeluk bayangan semata wayangku,
aku ketakutan sekali.

Rasa percayaku, keberanianku, kebenaranku
Aku benci kebohongan – tapi entah bagaimana tetap mencintai kamu.
Ini menyiksa, kau tahu?

Apakah salah bila aku mencintaimu? Menyelami rasa, menyelami diri sendiri,
mencari letak celah yang rusak sendiri.
Lidahmu berbelit, mudahnya memberi dalih
Hati kian melembut, melapukkan alasan untuk menunggumu mampir
Ingin lari tak mampu namun menetap terlalu sakit, kira-kira demikian yang kurasa.

Bengap, gagal, cacat.
Perahuku memilih tak pernah berlayar lagi.
Satu demi satu, seluruhnya tenggelam.
Cinta, kenangan, kemudian
–kamu–

KLM #3: Muara | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang