Dayung patah dua mematahkan semangat.
Tungkai melemas berusaha menahan isak yang tak kunjung mereda. Lalu apa lagi kini?Aku memohon:
Ambillah dukaku, jangan senyumku!
Nurani menangis memaksa untuk menenangkan ombak binal,
menjerit di tengah lautan seakan kesepian itu bisa disirnakan. Kemudian pada siapa lagi harus mengadu?Aku berseru:
Aku lelah bertarung, wahai semesta!
______________________________________________
Binal: liar
Haihaii
(jangan bosan liat "haihai" yang lain hihii)
Hari ini puisi singkat aja dulu ya? :)
Muara tak terasa sudah separuh jalan. Untuk siapapun yang sudah baca apalagi mengapresiasi setiap part, terima kasih!
Baca terus update Muara dan tinggalkan vote kalian.
Kasih saran dan komentar tentang Muara dong, aku penasaran pendapat kalian tentang MuaraMuara akan menemani sebulan kalian, stay tune♡
KAMU SEDANG MEMBACA
KLM #3: Muara | ✔
PoesíaMUARA (n.) Tempat berakhirnya aliran sungai di laut, danau, atau sungai lain. Kita, dengan segelintir rasa ragu, kembali mempertemukan dua hati yang sempat saling tak acuh. "Terima kasih sudah kembali." Kamu membimbing aku duduk bersisian. Menatap t...