Hari 24, Tiada Lagi Puisi Tentang Kita

192 37 19
                                    

Hubungan yang rasanya tak pernah sampai, apalagi dengan aku yang merepotkan. Kamu pintaku mengungsi ke hati lain untuk sementara waktu.

Kamu egois.
   Bujukmu agar aku menunggu kamu
   yang bahkan rasanya tak aku mengerti.
   Rasamu palsu, cerita kita pun [setidaknya
   untukku yang terlanjur seperti ini,] semu.
Lalu sesukamu pulang lagi, menanyakan kesetiaan, sementara kamu tidak pernah setia.

Dilema, aku tidak tahu harus tersenyum atau menangis.
Kamu, sudah jadi separuh lebih rutinitas yang aku cintai.
Tak ingin ingkar, aku sebenarnya masih ingin terus mencintaimu [masih menyayangkan kita yang sepenuhnya tidak utuh].
Hati menahanku untuk memaafkan
tapi maaf, terlambat bagiku.

Dulu kamu sebut hanya jeda, tapi maaf, aku telah tak sanggup melanjutkan aku dan kamu yang tertunda.

Kini tidak akan ada lagi satu puisi pun tentang kita.

KLM #3: Muara | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang