PROLOG

65 9 5
                                    

"Lo beneran mau ambil eskul basket? Bukannya gimana gitu, tapi sejauh yang gue lihat cewek yang full prestasi aja banyak yang gak diterima, gue gak tahu pasti apa yang mereka cari, kebanyakan mereka masuk dengan menyogok, harus bayar gitu kalau ma...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo beneran mau ambil eskul basket? Bukannya gimana gitu, tapi sejauh yang gue lihat cewek yang full prestasi aja banyak yang gak diterima, gue gak tahu pasti apa yang mereka cari, kebanyakan mereka masuk dengan menyogok, harus bayar gitu kalau mau masuk," ujar gadis dengan rambut yang diikat ke belakang.

"Of course, apa pun bakal gue lakuin selama itu buat luka gue sembuh," jawabnya dengan rasa percaya diri.

"Gue cuman gak paham sama yang lo maksud luka, Vey. Basket?"

"Apa yang gue ceritain ke lo itu belum semua cerita hidup gue," jawabnya.

"Tapi, cara ini pun juga gak bakal bisa buat lo lupa sama dia, Vey!"

"Gue tahu apa yang bakal gue tanggung dan terima." Veyara meneguk minumannya hingga tandas tak tersisa. "Cuman dengan cara ini luka yang gue dapat bisa bikin gue puas, gue harap lo bisa terus dukung gue."

"Kalau pun ada seseorang yang bisa mengubah jalan pikir lo, apa lo akan tetap ingat tujuan lo dan tetap fokus dengan ini semua? Semua hal selalu terjadi tiba-tiba, Vey."

"Maybe? Biar waktu dan usaha gue yang mengatur semuanya, mungkin suatu saat pikiran gue berubah karena seseorang itu, kita hanya perlu berjalan seiring waktu dengan usaha," lanjutnya sebelum ia berdiri dari tempat duduknya.

Akan tetap begitu. Dirinya hanya akan hidup sesuai waktu berjalan dan tujuan hidupnya. Baginya, akhir dari semuanya adalah ketika dirinya puas atau waktu yang akan mengubah semuanya. Mungkin seseorang yang dimaksud juga akan menjadi akhir dari semuanya.

Ommo aku balik lagi!

Veyara Secret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang