Bab 14

780 37 1
                                    

Hari ini keluarga Rian akan pergi liburan ke Makassar mengunjungi makam Oma nya.
Mereka mengendarai mobil, dengan Leo yang mengemudi, Rian yang duduk disampingnya dan Raisa serta ayu yang sudah tertidur pulas di belakang.

" Pa, kemarin aku ketemu sama om dilan loh pa..." Lapor Rian.

" Ahahaha, kemarin dilan udah ngelapor sama papa duluan. Dia bilang kamu makin ganteng... Mau dijodohin sama anaknya katanya..." Leo tertawa kecil.

" Astaga, beneran di bilang om dilan yah? aku pikir bercanda aja kemarin..." Rian geleng-geleng kepala tak habis pikir dengan kelakuan om dilan.

" Anaknya cantik loh ri, beneran gak mau?" Goda leo.

Rian mendelik,

" Aku udah ada nila pa!" Kesal Rian.

Leo tertawa kencang. Melihat wajah Rian yang memandang nya sinis.

" Bagus... Gini baru anak papa... Anak  Laki-laki itu harus setia! Okeh!!!" Leo menepuk pundak anaknya bangga.

Rian tersenyum kecil. Menganggukkan kepalanya pasti.
Yah, dia pasti tak akan pernah menyakiti nila.

" Mas, nanti berhenti dulu di minimarket depan yah..." Ucap ayu.

" Loh, mama udah bangun? " Tanya Rian.

Ayu mengangguk kecil.

" Mau beli apa ma?" Tanya leo.

" Mama mau makan eskrim pa..." Cicit ayu.

Leo dan Rian terdiam. Saling bertatapan heran.

" Mama ngidam?" Tembak Rian tepat.

Leo terkejut bukan main. Ucapan Rian membuat jantungnya berdegup kencang. Memberhentikan mobilnya di depan minimarket, dia langsung memutar kepala nya memandang istrinya.

" Kamu beneran ngidam ma?" Tanya leo berbinar.

Ayu tertawa kencang. Perutnya tergelitik mendengar pertanyaan suami dan anaknya.

" Jangan bercanda ma!" Desak leo.

Melihat suaminya yang nampak akan marah, ayu membungkam mulutnya dengan kedua tangannya.

" Enggak paaa,,, enggak hamil!!!" Gemas ayu.

" Mama bikin aku syok aja..." Rian menghela nafas.

Leo memandang anak laki-laki nya. Meminta penjelasan lebih lanjut atas apa yang anaknya katakan tadi.

Merasa ada yang menatapnya tajam, Rian memutar kepalanya.
" Terkutuk lah kau Rian!!!" Rian merutuk dalam hati. Memutar otak nya cepat mencari penjelasan yang tepat.

" Kamu gak suka kalau mama hamil?" Tanya ayu kesal.

Rian menggelengkan kepalanya panik.

" Astaga, bukan gitu maaa. Cuman syok aja kalau mama beneran hamil. Aku udah SMP maaaa..." Cicit Rian.

" Terus kalau udah SMP?" Lanjut ayu.

" Enggak papa sih ma, cuman yahhhh..." Rian menggaruk kepalanya bingung.

Leo tertawa kecil. Menepuk kepala anaknya.

" Kamu ini...!!!"

" Maaf ma, pa, Rian gak apa kok kalau mama mau nambah..." Lirih Rian.

Ayu tertawa kencang. Kali ini lebih kencang dari yang tadi. Benar-benar sangat lucu anaknya ini.

" Enggak sayang, mama enggak marah... Pingin jahilin kamu aja tadi..." Ayu membuka pintu mobil lalu melenggang masuk ke minimarket.

Rian melongos kesal. Bisa-bisanya dia dikerjai begitu.

" Udah-udah,,, mama kamu emang rada-rada... Papa aja hampir syok tadi... " Jelas leo.

" Papa juga syok? Kenapa?" Tanya Rian.

Leo tersenyum.

" Masa Iyah hasil nya cepat begitu..."

Rian mengernyitkan alisnya. penjelasan papanya terasa ambigu.

" Udah jangan dipikirin. Nanti tau sendiri kamu..." Jelas leo.

Rian bergumam. Dia memutar kepalanya memandang sekitar.

Deg.
Matanya menangkap sebuah sosok yang dia cintai di masa lalu. Dia segera membuka pintu dengan tergesa. Membuat leo terkejut.

" Rian mau kemana kamu?" Teriak leo.

Rian terus berlari, mengejar gadis itu yang akan masuk ke dalam mobil. Dan saat ingin menyebrang tangannya tertarik kencang kebelakang.

" KAMU GILA?" bentak leo.
Anaknya itu hampir saja tertabrak mobil saat menyebrang sembarangan.

Rian membeku. Badannya melemas seketika. Perempuan yang dia kejar sudah pergi meninggalkan nya.

" Lena..." Lirih Rian. Pandangan nya kosong menatap ke depan. Matanya memanas, jantungnya berdetak lemah. Badannya meluruh lemas.

" Rian, kamu kenapa nak?" Tanya leo khawatir. Dia membopong tubuh anaknya. Membawa nya ke dalam mobil.

Ayu langsung meraih Rian. Memeluk anaknya erat. Dia baru saja keluar minimarket saat melihat anaknya akan tertabrak. Untung saja suaminya sigap menangkap anaknya itu.

" Rian... Sayang..." Ayu menepuk pipi anaknya.

" Lena..." Lirih Rian.
Air matanya sudah menetes membasahi pipinya.

Ayu memandang leo. Bertanya pada suaminya apa yang sebenarnya terjadi.

Leo menggeleng kan kepalanya. Dia juga tidak tau apa yang terjadi.

" Siapa Lena?" Tanya leo.

Rian memukul- mukul dadanya yang terasa sesak. Sudah 6 tahun dia merindukan gadis itu. Sosok cinta pertamanya.

Ayu menahan tangan Rian. Mengelus rambut anaknya lembut.

" Kamu bisa cerita ke mama sama papa nak..." Lirih ayu. Dia sangat sedih melihat Rian yang tampak menyedihkan.

" Lena, dia cinta pertamaku ma.." lirih Rian.

Leo dan ayu terdiam.

" Jadi nila?" Tanya leo.

Rian diam. Bibirnya tak bisa menjawab pertanyaan papanya.

" Kamu gak jadiin dia pelampiasan sesaat kan?" Tanya leo lagi.

Rian menggeleng.

" Udah-udah... Sekarang kamu tenangin diri dulu. Kita lanjutin perjalanan pa. Keburu malam..." Ucap ayu.

Mobil mereka terus melaju menembus jalan. Keadaan mobil benar-benar hening. Leo dan ayu sama-sama diam membiarkan Rian menenangkan pikiran nya.

" Lena.. aku rindu..." Lirih Rian dalam hati.















ALOOOOOOOO!!!!!!!!!

SEKARANG UDAH AKAN MASUK KE KONFLIK YANG SESUNGGUHNYA GUYSSSSS....

JADI KALIAN GAK BOLEH SKIP SKIP YAHHHH.. NANTI GAK NGERTIIII!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


SOOOOOOOOOOOO.......

TUNGGUIN KELANJUTAN NYA....



SEEEEEEEE YOUUUUUUUUUUUUU




' MANTAN JADI SUAMI 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang