Gerbang besar SMA Nusantara sudah ditutup dua menit yang lalu. Tepat dimana Rian baru sampai dengan keadaan yang acak-acakan.
" Sial, Raisa sih pake acara drama... Kan gue jadi terlambat..."
Hari ini adalah hari pertama mos. Dan belum apa-apa dia sudah terlambat.
" Duhhh gimana yah ini... Kalau balik rumah pasti di introgasi mama... Aishhh"
Rian menyender lelah di pagar. Tenggorokan nya terasa sangat panas.
" Nih,"
Botol minuman bergambar Spongebob tersodor didepan wajah Rian. Membuat dia mau tak mau mengangkat wajahnya untuk melihat orang didepannya itu.
" cantik..."
" Kenapa bengong? Mau minum gak?"
Rian yang sudah sangat haus langsung meraih botol minum itu, meneguk air dengan menggebu-gebu.
" Astagaaa, haus banget yah?"
Rian meringis. Nyatanya dia memang benar-benar sangat haus.
" Nih, makasih yah."
" Sama-sama. Oh yah kenalin, gue Arisa..."
Rian menyambut uluran tangan putih Arisa.
" Rian."
" Lo murid baru?"
Rian mengangguk singkat.
" Kebetulan banget, Gue ini panitia mos. "
Senyuman Rian langsung terbit.
" Bawa gue masuk dong... Gue tadi harus anter adek gue ke SD..."
Arisa terkekeh geli.
" Zaman sekarang masih ada laki-laki yang mau nganterin adek nya kesekolah?"
" Emang kenapa?"
Arisa menggeleng kecil.
" Salut gue... "
Rian mengernyit heran.
" Maksudnya gimana?"
Arisa diam. Matanya sibuk memandang kemata Rian dan mulai menghitung dalam hati.
" 1,2,3,4,5,6,7,8,9 "
" Gue jatuh cinta..."
Rian mulai jengah.
" Perasaan Lo gak bisu. Atau tiba-tiba bisu?"
Arisa terkekeh geli melihat Rian yang mulai kesal.
" Ayok kalau gitu. Temen gue udah datang tuh buat bukain gerbang."
Rian memutar tubuhnya. Dia dapat melihat sosok laki-laki mendekat ke arah gerbang.
" Astaga Risa... Kenapa bisa telat sih?" Arif membuka gerbang dan menyuruh Arisa untuk segera masuk.
" Elo murid baru? Telat yah?"
Rian ingin mengumpat melihat senior nya ini. Jelas-jelas dia ada diluar. Masih nanya telat apa enggak...
" Dia yang gue tumpangin Rif... Tadi kita bawa motor gue ke bengkel dulu... Jadi telat deh..."
Rian tersentak. Dia sangat terkejut mendengar alasan Arisa. Kenapa Arisa berbohong untuk dirinya?
" Ahhhh... Yaudah deh. Masuk kalau gitu..."
Mereka bertiga mulai masuk kedalam pekarangan sekolah. SMA Nusantara adalah SMA swasta yang paling bagus. Dengan berbagai jenis penghargaan nasional dan internasional nya. Serta ketampanan dan kecantikan para siswa-siswinya yang sudah tak diragukan lagi.
" Udah masuk sana..."
Rian memandang Arisa sebentar. Kemudian tersenyum kecil.
" Makasih."
Rian baris di barisan paling belakang. Untungnya murid disekolah ini sangat banyak. Jadi dia bisa mengendap-endap masuk kedalam barisan.
Arisa menggeleng kecil melihat Rian.
Hatinya merasa hangat secara tiba-tiba.........
" Lo ada dimana tadi?"
Rian mendelik kesal.
" Gue telat tadi. Terus ada senior yang telat juga, yah jadi gue masuk sama dia..."
" Bodoh... Gue kira Lo beneran ngambek taik..."
" Apasih Dian Suherman... Bising banget."
" Btw, cantik gak tadi? Siapa namanya? Body nya gimana?"
" Cantik... Nantilah gue kenalin."
" Mantap Bosque."
Bian menggeleng tak habis pikir dengan kedua sahabatnya itu. Bukannya menghabiskan makanan didepan masing-masing, mereka malah asik menggosip.
" ADIK-ADIK SEKALIAN WAKTU ISTIRAHAT HABIS. DALAM HITUNGAN KESEPULUH SEMUA HARUS SUDAH BERBARIS RAPI KEMBALI... 1,2,3-"
" Anjing, gue belum siap makan bangsat..." Dian menyuapkan bakso nya secepat mungkin.
" Mampus Lo..." Bian bangkit berdiri meninggalkan Rian dan Dian yang berlomba-lomba mengabiskan makanan mereka.
" 7,8,9-"
" Anjing, anjing, ahhh cabut..."
Rian dan Dian berlari kencang. Keduanya langsung masuk barisan yang paling pinggir dekat Kantin.
" Dino bangsat. Siapa sih yang milih tuh ketua OSIS?" Dian tak henti-hentinya mengumpat.
Rian menunduk, tangannya bertumpu pada kedua lututnya.
" Mau muntah gue..."
" Eh anjing, jangan elah... Malu-maluin Lo."
" Lo dari tadi ngumpat aja yah dian!"
Rian tersentak. Dia langsung menegakkan badannya. Dan jantungnya mulai kembali berdetak kencang.
Nila ikut tersentak. Kakinya mundur dua langkah kebelakang, sangat syok melihat Rian kembali.
" Kamu." Bibir Rian tersenyum lebar. Matanya berbinar bahagia.
" Kata Dian kamu sekolah di Makassar?"
Rian mendelik, sejak kapan dia bilang begitu.
" Ahhh, gue juga terkejut terheran-heran nilll..." Dian meringis. Dia beralih memandang kelain arah.
" Kamu bilang mau lanjut ke Bandung."
Nila mengulum bibirnya gemas. Jantungnya sudah jumpalitan senang mengetahui mereka satu SMA lagi.
" Enggak jadi, mau disini aja.."
Rian menunduk. Hatinya meletup bahagia.
" Aku seneng bisa liat kamu lagi."
Nila terdiam. Memandangi Rian yang masih menunduk tersenyum lebar.
" Aku juga seneng."
Rian dan nila mulai larut dalam pikiran masing-masing. Sama-sama menunduk untuk menyembunyikan rasa bahagia. Serta saling berdoa untuk satu sama lain...
-Nila-
"Aku berharap kita bisa balikan Rian.."
-Rian-
" Aku berharap kita jadi lebih baik kedepannya..."
KAMU SEDANG MEMBACA
' MANTAN JADI SUAMI '
RomansNila adalah seorang gadis cantik yang memiliki kisah cinta unik. Berbagai pelajaran dia dapatkan dari setiap hubungan yang ia jalani. Sampai suatu saat, dia dihadapkan pada dua pilihan sulit. Bertahan atau memulai dengan yang baru? Lalu, siapakah l...