Bab 19

803 37 0
                                    

Rian melangkahkan riang menuju papan Mading. Hari ini akan ada pengumuman pemenang lomba O2SN. Dan dia sudah sangat tidak sabar menunggu sejak 2 Minggu yang lewat.

" Rian!!!" Rian menoleh melihat Aisyah partnernya dalam lomba lari menghampiri nya tergesa-gesa.

" Lo, huh... Lo-" Aisyah menahan detakan jantungnya yang menggila.

" Coba tenang dulu Syah, pelan-pelan..." Nasehat pemuda itu.

Aisyah menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya. Dia mendongak, lalu terkejut memandang wajah seseorang yang berdiri dibelakang Rian.

" Rian..." Panggilan lirih itu mengalihkan Rian dari Aisyah.
Dia membalikkan badannya dan tersentak begitu saja melihat nila sudah berdiri dihadapannya dengan pandangan yang sulit diartikan.

Rian mengerjap, matanya menyendu dengan rindu yang memupuk.

" Kenapa?" Suara lirih Rian membuat nila tersentak. Matanya yang tadi membulat sempurna kini mengerjap sayu. Bibirnya bergerak kecil mencoba menahan sesuatu yang ingin dia sampaikan.

" Ah, itu ak-"

" RIANNN!!!" Teriakan Bian dan Dian membuat fokus Rian jadi teralihkan dari nila. Rian Membalikkan badannya, dia hampir saja terjungkal kebelakang saat Dian menerjangnya lalu meloncat girang.

" AHHHH, gila temen gueeee!!!" Dian menepuk kepala Rian bangga.

" Alay loh, untungnya si Rian gak Sampek kebalik..." Bian menarik tangan Dian agar menjauh dari Rian yang masing terlihat linglung.

" Gue kenapa emangnya?" Pertanyaan polos Rian membuat Aisyah melongok, sedangkan Bian mati-matian menahan diri agar tak menempeleng kepala pemuda itu.

" Si goblok!" Dian mengumpat keras karena greget melihat Rian yang tampak tak tau apa-apa.

" Elo juara 1 bego!"

Rian terdiam, otaknya mulai mencerna maksud dari perkataan Dian barusan.

" Juara 1 apa heh? Gue tuh paling keren peringkat 4 doang dikelas."

" Kenapa sih loh bisa dapat rengking 4? Harusnya loh gak usah dapat rengking sekalian!"

Rian mendecak kesal. Otaknya belum mendapat jawaban dari maksud juara 1 yang dikatakan Dian barusan.

" Gak usah pura-pura deh lo?" Bian yang sedari tadi diam kini geram dengan aksi Rian yang tampak pura-pura.

Rian menggeleng.

" Aish, bego banget sih Lo. Udah ah, mending gue balik kelas..." Aisyah memutar badannya dan pergi meninggalkan keempat orang yang ada disana.

" Pantes Lo bisa dengan bodohnya mutusin orang yang Lo cintain." Celutukan Bian membuat Rian tersentak. Masalah juara 1 langsung lenyap dari pikirannya seketika.

" Lo kalau ngomong jangan sembarangan yah." Rian memandang tajam Bian yang menatapnya sinis.

" Lo masih gak mau ngaku?" Bian kian memojokkan Rian. Matanya melirik sekilas pada gadis yang berdiri dibelakang Rian.  Sebenarnya dia tidak ada maksud mau menyinggung ini. Tapi saat dia melihat nila dan situasi yang terasa pas, dia langsung semangat menarik gas.
' sekarang Lo harus benar-benar minta maaf'

' MANTAN JADI SUAMI 'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang