... SELAMAT MEMBACA ...
~•••~
"Jangan berfokus pada hal lain. Tetaplah pada tujuan pertama."
~•••~"Makasih buat semuanya, Al. Tapi sekarang kami rasa udah cukup," ujar Rio.
Alexa terdiam mendengar ucapan Rio. Dia tidak mengerti apa maksud sudah cukup yang Rio katakan.
"Udah cukup apanya?" tanya Alexa.
Rere menghela napasnya. "Kami baru sadar, Al. Ternyata dengan kehadiran lo masalah kami bukannya berkurang tapi malah makin rumit."
"Hah?" Kening Alexa berkerut.
"Waktu gue dibawa ke gudang, Devrin bilang kalau apa yang terjadi sama gue itu karena lo," ujar Nayra. "Dan Salsha juga bilang, kalau geng King's and Queen's minta buat lo serahin diri, kan? Tapi lo nolak dan yang kena imbasnya itu gue sama yang lain."
Mulut Alexa menganga mendengar hal itu. Apa mereka menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi? Setelah apa yang dia lakukan untuk mereka dan sekarang mereka menyalahkannya?
"Denger, gue berusaha buat bantu kalian. Gue berusaha buat—"
"Sekarang lo nggak usah berusaha apa pun lagi," potong Salsha.
Alexa semakin dibuat bingung dan tidak percaya dengan apa yang dia dengar barusan. Tangannya terkepal kuat, entah apa yang Alexa rasakan saat ini. Semuanya seakan bercampur menjadi satu.
"Gue rasa, ancaman beasiswa gue sama Chris bakal dicabut juga karena lo deh," ujar Rere.
Kini kedua mata Alexa terasa panas. Entah kenapa hati Alexa juga terasa sakit, sakit yang tidak pernah Alexa rasakan sebelumnya. Walau begitu, dia berusaha mengontrol emosi dalam dirinya saat ini.
"Maaf, Al. Tapi kami rasa kita nggak bisa temenan lagi," ujar Salsha. "Selama ini kami udah cukup menderita dan kami nggak mau semakin menderita lagi hanya karena lo."
Setetes air mata meluncur dari pipi Alexa. Bahkan Salsha juga terlihat meneteskan air matanya. Alexa sadar sekarang semuanya semakin rumit dan semuanya tidak berjalan sesuai dengan apa yang dia kira.
Alexa menyeka air matanya. "Oke, nggak masalah kalian nggak mau temenan lagi sama gue," ujar Alexa sambil menahan sakit di dalam dadanya.
"Al—"
"Tapi asal kalian tau," potong Alexa sebelum Nayra bersuara. "Gue lakuin ini bukan demi kalian."
Kini mereka terdiam mendengar pengakuan Alexa. Kalau apa yang Alexa lakukan selama ini bukan untuk mereka? Lantas untuk siapa?
Alexa kembali menyeka air matanya lalu pergi meninggalkan mereka. Liam yang sedari tadi terdiam karena tidak tau apa-apa, hanya bisa mengikuti Alexa dalam kebingungan.
••••
"Al!" teriak Liam.
Sudah kesekian kalinya Liam memanggil gadis itu tapi Alexa tidak menghentikan langkahnya sama sekali. Jujur saja Liam bingung harus melakukan apa, dia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTU BUKU [Sudah Terbit]
Teen FictionALEXA KIMBERLY adalah siswi baru di Bellatrix High School. Gadis berkacamata, kutu buku dan pastinya pintar. Namun, dia bukan sembarang kutu buku, dia lebih dari itu. Wajahnya cantik dan kulitnya putih bersih, dia juga tegas dan pemberani. Beberapa...