... SELAMAT MEMBACA ...
~•••~
"Perumpamaan seribu kebaikan seseorang sama kayak lo ngelukis di atas air dan perumpamaan satu kesalahan seseorang sama kayak lo ngukir di atas batu."
~•••~Malam ini Alexa tampak sedang menikmati makan malamnya. Begitu juga kakek, Julia dan Selena. Tapi Alexa merasa kalau Selena diam-diam meliriknya dengan tatapan tidak suka.
Alexa tidak heran lagi dengan hal itu. Dia yakin semuanya karena kejadian tadi siang. Walau dia sadar Selena terus meliriknya, Alexa berusaha tidak menghiraukan hal itu.
"Oh ya, Al. Ulangan tengah semester kan bentar lagi. Kamu udah mulai belajar?" tanya kakek Gio.
"Mm ... tadi sih udah tapi baru sebagian," jawab Alexa.
"Bagus itu," ujar kakek Gio. "Kalau kamu, Sel?"
"Belum sih, Kek," jawab Selena.
"Kenapa?"
"Selena tinggal baca-baca sebentar juga pasti langsung bisa ngisi soalnya. Ingetan Selena kan kuat," jawab Selena dengan sombongnya.
Kakek Gio menghela napasnya. "Walaupun gitu, kamu tetep harus belajar yang bener kalau mau dapet nilai yang bagus. Jangan belajar terlalu malem. Apalagi kalau belajar pas besok mau ujian."
"Dengerin apa kata Kakek. Belajar yang bener biar nanti jadi orang yang bisa diandelin," sambung Julia.
Baik Alexa atau Selena keduanya hanya menganggukkan kepala. Lalu Alexa kembali melanjutkan makannya.
"Ma, kalau Selena dapet nilai bagus. Selena boleh ketemu papa?" tanya Selena membuat semua orang menatapnya.
Julia terdiam sejenak lalu menatap ayahnya. Sedangkan kakek Gio hanya tersenyum simpul.
"Kenapa nggak?" ujar Julia membuat Selena tersenyum senang.
Kini Alexa terdiam, jika dipikir-pikir hidup Selena tidak seberuntung dirinya. Sejak dia umur 6 tahun, orang tuanya sudah berpisah dan Selena harus ikut bersama papanya.
Tapi karena suatu alasan, saat Selena kelas sepuluh di semester dua, papanya menyuruh Selena untuk tinggal bersama mamanya.
Alexa hanya tersenyum tipis saat mengingat hal itu. Karena alasan itu juga dan karena Selena masih saudaranya, Alexa berusaha untuk tidak membenci Selena atas sikapnya.
••••
Saat ini Alexa dan teman-temannya sedang mengobrol secara diam-diam. Sedangkan Devrin tampak asyik melihat-lihat buku yang ada di perpustakaan.
"Si Devrin kerasukan setan apaan sih?" tanya Chris sambil berbisik.
"Gue jadi curiga sama dia," bisik Nayra juga.
Alexa menghela napasnya. Dia tau kenapa teman-temannya berpikir seperti itu. Memang sulit untuk mempercayai musuh yang tiba-tiba berubah. Tapi Alexa sangat mempercayai Devrin dan dia yakin cowok itu adalah orang baik.
"Gimana kalau semua ini rencana geng King's and Queen's buat bales dendam sama lo?" tanya Rere.
"Nah betul tuh, siapa tau mereka jadiin Devrin buat mata-matain lo. Kayak nyari kelemahan lo terus —"
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTU BUKU [Sudah Terbit]
Teen FictionALEXA KIMBERLY adalah siswi baru di Bellatrix High School. Gadis berkacamata, kutu buku dan pastinya pintar. Namun, dia bukan sembarang kutu buku, dia lebih dari itu. Wajahnya cantik dan kulitnya putih bersih, dia juga tegas dan pemberani. Beberapa...