📚 Part 18 : Hate

65.2K 9.1K 1.5K
                                    

... SELAMAT MEMBACA ...

~•••~
"Gue nggak pernah benci sama orang, tapi yang gue benci cuma sikap dari orang itu."
~•••~

Alexa membenarkan letak kacamatanya saat dia sedang duduk di bangku depan kelas. Gadis itu terlihat asyik membaca buku yang ada di tangannya.

"Khem." Seseorang tiba-tiba saja berdehem di samping Alexa.

Alexa yang terlalu fokus pada bacaannya tidak sadar kalau saat ini dia sudah dikelilingi oleh geng King's and Queen's.

Alexa menatap mereka bergantian. Sedangkan yang ditatap malah tersenyum merendahkan. Alexa segera menutup bukunya tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Udah lama yah kita nggak main jambak-jambakkan," ujar Michella sambil  menyentuh rambut Alexa.

Alexa tidak bereaksi apa pun. Dia juga berusaha agar emosinya tidak terpancing. Michella melirik teman-temannya yang hanya mendelikkan mata mereka.

"Lo masih inget nggak sama tawaran gue waktu itu?" bisik Michella tepat di telinga Alexa.

Alexa menatap gadis itu. "Ya."

"Gimana kalau kami kasih lo satu kesempatan lagi," ujar Kevin.

"Lo mau nyerah atau nggak?" tanya Jimmy.

Alexa tidak langsung menjawab. Tapi dia malah bangkit berdiri membuat Michella menatapnya tajam. Alexa menatap geng King's and Queen's secara bergantian.

"Khem, gue rasa si gembel udah kena akibatnya deh," gumam Selena.

Kini Alexa menatap gadis itu. "Gue rasa juga gitu."

Selena dan yang lain saling pandang. Mereka tidak mengerti kenapa Alexa tidak punya rasa takut sedikitpun.

"Lo tega liat temen lo menderita?" tanya Kevin.

"Mereka bukan temen gue lagi," jawab Alexa dengan santainya.

Alexa yakin geng King's and Queen's sudah kehabisan kesabaran sekarang. Apalagi saat melihat ekspresi mereka yang begitu kesal.

Devrin berjalan mendekatinya dan berdiri di hadapan Alexa. Kini mereka saling memandang satu sama lain.

"Yang, kasih dia pelajaran," ucap Michella saking kesalnya.

Semua orang berharap kalau Devrin bisa membuat Alexa bertekuk lutut. Setidaknya membuat gadis itu takut pada mereka. Devrin mengangkat salah satu tangannya ke udara.

"Tampar dia sayang, biar tau rasa dia!" ujar Michella.

Alexa tidak memalingkan wajahnya sedikit pun dari Devrin saat cowok itu mendekatkan tangannya. Cowok itu juga melakukan hal yang sama, tatapannya terkunci pada Alexa.

Tuk

Alexa sedikit meringis kesakitan saat lagi-lagi Devrin menyentil keningnya. Walau bukan yang pertama kalinya buat Alexa, tapi tetap saja rasanya sakit.

Sedangkan teman-teman Devrin hanya bisa melongo melihat hal itu. Jelas bukan hal itu yang mereka tunggu sejak tadi.

"Lakuin apa pun yang lo suka," bisik Devrin sambil menunjukkan smirk-nya.

KUTU BUKU [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang