📚 Part 10 : Problem

71.5K 9.3K 1K
                                    

... SELAMAT MEMBACA ...

~•••~
"Ada yang tidak diinginkan kehadirannya tapi dia tetap datang. Bukan musuh tapi dia teman, dia adalah masalah."
~•••~

Alexa tidak tau apa yang terjadi tapi tampaknya sesuatu yang tidak diinginkan sudah terjadi saat ini. Dia menatap semua teman-temannya yang begitu murung. Terutama Chris dan Rere.

"Kalian kenapa?" tanya Alexa sambil duduk di samping Rere.

"Chris sama Rere dipanggil sama wakil kepala sekolah," jawab Rio.

Alexa terdiam, dia masih tidak mengerti. "Terus kenapa?"

"Al, mereka di—"

"Beasiswa kami bakalan dicabut," potong Chris.

Alexa cukup terkejut mendengar kabar itu. Apalagi saat melihat betapa kesal dan sedihnya Chris saat ini. Alexa menghela napasnya, dia yakin semuanya pasti gara-gara geng King's and Queen's. Ternyata mereka bergerak dengan cepat.

"Beasiswa kalian nggak bakalan dicabut gitu aja, kan? Harus ada alasan yang jelas," ujar Alexa.

"Alasannya jelas kok, Al. Nilai gue sama Chris akhir-akhir ini sering turun. Pak Ronald bilang, kalau nilai di penilaian tengah semester nanti nggak ada perubahan, beasiswa kami bakalan dicabut," ujar Rere dengan suara bergetar.

Tangan Alexa terkepal erat, sebelumnya Alexa sudah menduga kalau geng King's and Queen's pasti akan melibatkan orang tua mereka. Dan ternyata benar, semuanya menjadi begitu rumit.

"Gue janji, gue nggak bakal biarin kalian berhenti sekolah," ujar Alexa.

Kini Alexa mendapat tatapan dari teman-temannya. Jujur saja mereka bingung harus senang atau tidak dengan kehadiran Alexa. Semenjak gadis itu datang, banyak hal yang terjadi di luar perkiraan mereka.

••••

Nayra terlihat berjalan sendirian di koridor. Saat ini dia hendak pergi ke toilet. Tapi langkahnya terhenti saat melihat geng King's and Queen's ada di ujung koridor.

Jimmy yang pertama kali melihat keberadaan Nayra langsung memberi isyarat pada teman-temannya. Michella tersenyum misterius pada gadis itu.

Sadar kalau dirinya dalam bahaya Nayra segera berputar balik. Tapi baru saja dia hendak pergi, Devrin tiba-tiba muncul di depannya.

Devrin menatap gadis itu sekilas lalu menatap ke arah teman-temannya. Michella tersenyum lebar ke arah Devrin sambil melambaikan tangannya.

Kini tubuh Nayra bergetar, dia benar-benar takut saat ini. Devrin menghela napasnya lalu berjalan menghampiri yang lain. Sedangkan yang Nayra pikirkan saat ini adalah pergi dari sana secepat mungkin.

Baru saja dia hendak melangkahkan kakinya. Seseorang tiba-tiba memegang bahu Nayra. Kini ketakutan gadis itu semakin menjadi-jadi.

"Mau kemana? Buru-buru banget," bisik Selena tepat di telinga Nayra.

••••

Air mata Nayra tidak bisa berhenti mengalir saat Michella memecahkan telur di kepalanya. Bukan hanya itu, dia juga menaburi Nayra dengan terigu dan pewarna.

KUTU BUKU [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang