C I R C U M S T A N C E S (17)

110 16 5
                                    

Ini jelas bukan kamarnya, belum membuka mata saja Jiwon sudah bisa mengenalinyaㅡ dari aroma pengharum ruangan. Jiwon tidak pernah memasang aroma lemon. Itu semua karena Seokjin tak menyukainya. Bertahun-tahun ia mengabdi padanya, Jiwon sudah terbiasa dengan segala hal yang bersangkutan dengan lelaki itu. Padahal, Jiwon menyukai aroma lemon.

Jiwon mengukai stroberi, tapi ia tidak bisa mengonsumsi makanan dan minuman berperisa stroberi karena Seokjin tak menyukainya. Sekalipun lelaki itu tidak memperbolehkanㅡ jika sedang bersamanya. Akibatnya, Jiwon jadi terbiasa meski tak sedang bersama Seokjin.

Ia tidak menyukai film anime, Jiwon lebih menyukai film bergenre romansa. Tapi ia terpaksa menuruti Seokjin menonton film kesukaannya.

Gadis itu segera menghilangkan segala hal tentang Seokjin dari pikirannya. Kelopak matanya perlahan terbuka. Hal yang tertama kali dilihatnya adalah lampu gantung yang terbuat dari kristal. Ia mengedarkan pandangan, tak ada tanda-tanda kamar ini milik siapa kecuali boneka beruang berwarna yang berada di nakasㅡ yang mana menandakan kamar ini milik seorang perempuan.

Ia segera menoleh ke arah pintu saat terdengar seseorang membukanya.

"Ah, eonni sudah bangun rupanya. Aku membawakan sup jagung dan jus apel untukmu. Supaya pusingmu hilang," ujar seorang gadis yang baru saja masuk.

Jiwon terdiam, sejujurnya kepalanya memang masih sangat pusing. Ia membenci dirinya sendiri yang sudah berjanji untuk tidak minum. Tapi ia selalu mengulanginya ketika sedang bersedih.

"Semalam kau mabuk berat di Night Pub's dan Jungkook menjemputmu. Aku menyuruhnya membawamu ke sini," jelas Yuriㅡ istri Jungkook sebelum Jiwon meminta penjelasan.

"Maaf telah merepotkan kalian," ujar Jiwon. Ia benar-benar malu sekarang.

"Kau memang merepotkan, Noona," celetuk Jungkook yang sudah sejak kapan berdiri di ambang pintu.

Ini memang bukan pertama kalinya Jungkook menolongnya ketika ia sedang mabuk. Member BTS yang lain juga pernah melakukan ini. Ia sering kali melampiaskan kesedihan atau kekesalannya dengan minum. Sebenarnya, Seokjin sangat membenci kebiasaannya yang satu itu. Tapi, ia selalu bisa melanggar larangan Seokjin yang satu itu.

Memangnya punya hak apa Seokjin atas dirinya sehingga berani melarangnya ini dan itu?

"Aku kan sudah minta maaf," gerutu Jiwon sambil meraih nampan dari tangan Yuri dan segera melahan sup buatan gadis itu.

"Yurwi ywaa, bwagaimanwa bwisa khawau mwenwikahi pwria menyemwebawalkan swepertwi Jwhungkwoookh?" oceh Jiwon dengan mulut penuh sup jangung.

Yuri hanya merespon dengan senyuman. Berbeda dengan Jungkook yang langsung mengomel.

"YAK! Kalau makan jangan sambil mengomel. Awas saja jika kasur istriku kotor oleh supmu."

Sepontan Jiwon menghentikan gerakan mengunyahnya. Ia menatap Jungkook dan Yuri secara bergantian. Lalu, ia memperhatikan sekitarnya. Kamar ini memang terlihat hanya dihuni oleh satu orangㅡ didukung oleh ranjang yang memang muat dipakai satu orang.

"Jangan bilang kalian tidur secara terpisah?" tebak Jiwon lalu menatap pasangan suami istri itu secara bergantian lagi.

***

"Yak! Kim Seokjin! Ada apa denganmu hari ini? Adegan seperti ini saja kau haru mengulang nyaris 8 kali," sentak sutradara yang mulai geram dengan tingkah Seokjin hari ini yang terus mengulangi kesalahan.

"Istirahatlah 10 menit. Aku tidak mau tahu, setelah ini aku tidak ingin ada pengulangan lagi," lanjut sang sutradara lalu meninggalkan lokasi syuting.

Sepeninggal sutradara, Seokjin mendudukkan tubuh letihnya di rerumputan begitu saja. Park Haneulㅡ lawan main Seokjin pun ikut meninggalkan lokasi, begitu juga dengan kru yang lain.

Seokjin benar-benar kaku. Padahal adegan seperti ini sudah sering ia lakukan. Hanya mengecup kening lawan main. Dimana letak kesulitannya?

"Yak! Kenapa sejak semalam gadis itu tak mengangkat telepun dan menjawab pesank?" gumam Seokjin sambil meremas rerumputan di sekitarnya.

***

Siang harinya, Jiwon pulang diantar oleh Jungkook. Di dalam mobil, Jiwon hanya diam sambil terus memandangi layar ponselnya yang berwarna hitam. Sebenarnya, ingin rasanya ia membalas pesan-pesan dari Seokjin, bahkan menelepun balik. Tapi, pesan terakhir yang masuk ke gawainya membuat gadis itu mengurungkan niat. Bahkan rasanya ia ingin meremat benda pipih itu hingga hancur.

"Jujurlah padaku, Noona!" perintah Jungkook yang menginterupsi kegiatan Jiwon menatap layar kosong di tangannya.

"Apa maksudmu?"

"Tentang pernikahan kalian. Aku mendengar semua ocehanmu semalam," terang Jungkook.

Jelas Jiwon nampak terkejut, namun sebisa mungkin ia mengontrol mimik wajahnyaㅡ agar Jungkook tak semakin curiga.

Setelah terdiam beberapa detik, Jiwon memilih berpura-pura tertawa untuk menutupi kegugupannya. "Kau kan tahu aku semalam mabuk. Jadi, mungkin saja semalam aku hanya membual. Pernikahan kami baik-baik saja," kilah Jiwon.

"Kau payah dalam berbohong, Noona," ejek Jungkook diiringi dengan tatapan sinisnya. "Kau tahu kan, kalian sudah kuanggap sebagai saudaraku. Jika ada masalah tolong ceritakan, meski aku tak bisa membantu. Setidaknya jangan pendam apapun sendirian." Entah sejak kapan Jungkook pandai berceramah.

"Tapi sungguh. Kami baik-baik saja. Toh ini adalah simbiosis mutualisme. Aku tak dapat menceritakan semuanya sekarang. Intinya kami baik-baik saja. Jika kau mendengarnya semalam, tolong jangan katakan apapun," putus Jiwon. Ia belum bisa bercerita problemnya pada Jungkook. Meski benar, mereka sudah menganggap saudar satu sama lain.

Keduanya memutuskan untuk diam selama perjalanan menuju tempat tinggal Jiwon yang hanya seperempat perjalanan lagi. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing. Jungkook masih tidak percaya bahwa Seokjin tega melakukan hal tersebut hanya demi kepentingannya sendiri. Ia baru tahu Seokjin adalah lelaki egois.

Sedangkan Jiwon berjanji untuk tidak minum lagi atau rahasianya bersama Seokjin akan semakin tersebar luar. Waktu itu Namjoon dan sekarang Jungkook.



Gunungkidul, 04 Desember 2020




Gunungkidul, 04 Desember 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Btw happy birthdat suamiㅡ Kim Seokjin.

CIRCUMSTANCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang