C I R C U M S T A N C E S (4)

154 20 1
                                    

Pembuka




Pembuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Anda bercanda, kan Bos? Kita hanya menikah kontrak, setahuku dari drama-drama yang kutonton tidak mungkin ada anak, Bos," takut Jiwon.

Seokjin tak menjawab. Lelaki itu hanya terdiam sambil menatap tajam lawan bicaranya. Membuat si lawan merasa gugup dan terintimidasi.

"Ini dunia nyata, bukan drama. Kau terlalu banyak menonton drama. Lagipula aku menyuruhmu membaca poin-poinnya dengan baik baru berkomentar."

Jiwon buru-buru membaca kertas yang masih di genggamnya. Obsidian gadis itu membulat sempurna saat membaca poin ke 5 yang tertera di surat kontrak itu.

Pihak kedua harus bisa memberi seorang anak laki-laki jika ingin terbebas dari pihak pertama.

Ini benar-benar hal yang konyol. Astaga! Membayangkannya saja sudah membuat Jiwon merinding. Membayangkan proses pembuatan anak bersama bosnya ini membuat perutnya mendadak mual.

"Ini konyol, Bos. Bagaimana jika nanti anaknya perempuan?"

"Kita akan terus membuat sampai mendapatkan anak laki-laki," jawab Seokjin dengan entengnya.

"Lalu setelah itu anda akan menceraikanku?"

"Itu terserah aku. Lagipula aku sudah menulisnya  di poin terakhir."

Jiwon segera menelusuri deretan poin-poin konyol yang dibuat Seokjin secara sepihak itu. Membuat Jiwon lagi-lagi melongo kaget. Rasanya ia ingin memaki-maki Kim Seokjin sekarang juga.

Pihak kedua harus menuruti semua perintah dan kemauan pihak pertama, apapun itu. Jika membantah, akan dikenai denda sebanyak seratus juta won.

Jiwon mengangkat wajahnya dan menatap Seokjin yang tersenyum angkuh di depannya.

"Jadi, bercerai atau tidak itu tergantung keinginanku," ujar Seokjin.

"Kalau begitu aku tidak mau menikah dengan anda. Poin yang anda berikan semuanya tidak adil untukku," kesal Jiwon lalu melempar kertas yang sejak tadi digenggamnya.

Selama 3 tahun bekerja dengan lelaki ini, Jiwon baru mengetahui sisi buruk Seokjin. Lelaki ini ternyata suka menindas dengan mengandalkan kekayaan yang dimilikinya. Kemana Seokjin menyembunyikannya selama ini?

"Kalau begitu kau akan kehilangan kesempatan mendapatkan 50 juta won perbulan yang kau idam-idamkan itu."

Jiwon hendak berdiri namun ia mengurungkan niatnya setelah mendengar pernyataan Seokjin barusan. Mendadak ia mengingat adiknyaㅡ Jihyun yang kemarin meneleponnya, mengatakan bahwa persediaan obat ibunya sudah habis, kemudian Jihyun harus segera membayar uang kuliah agar bisa ikut ujian dan juga, renternir itu datang lagi dan mengancam akan menyita rumah mereka juga menjual Jihyun pada mucikari jika mereka tak segera melunasi hutang ayah mereka. "Kanapa hidupku semengerikan ini?" batin Han Jiwon.

CIRCUMSTANCESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang