Ujang melakukan hal yang sama seperti permohonan Bayuaji waktu itu. Ia menundukkan kepala dan menurunkan harga dirinya. Kali ini Ujang memohon-mohon untuk diajari ilmu dokter. Ujang mencoba memberi alasannya.
Cerita soal wabah penyakit yang sedang menimpa desa Makmuran. Juga jumlah korban karena wabah tersebut. Semua alasan diceritakannya, berharap Imba akan benar-benar mengajarinya.
"Tolong buatkan obat untuk wabah itu ... ajari aku juga!"
"Wabah ...? Apa kau membicarakan soal sungai itu?"
Tebakan Imba soal wabah ternyata sudah diketahui olehnya. Berarti Imba tidak harus dijelaskan situasinya lagi. Bukan hanya itu, sepertinya Imba jauh lebih tahu situasinya.
Sungguh pria yang misterius, bisa menggunakan jurus silat, bahkan ahli dalam kedokteran. Apalagi sebelumnya ia kebal terhadap serangan hewan buas.
Sementara itu, Ujang sedang dicari kemana-mana oleh temannya. Bayuaji, Juna, dan Hasta tetap mencarinya walaupun sudah berjam-jam berlalu. Belum lagi mereka juga tersesat di dalam hutan. Hutan yang terdapat banyak hewan buas, seperti buaya besar yang pernah dijumpai mereka.
Dalam beberapa menit kemudian, mereka melihat semak-semak yang bergerak kesana-kemari. Tentu saja mereka akan takut melihat itu. Namun lama-kelamaan semak-semak itu semakin gerusak-gerusuk.
Tiba-tiba muncul sesosok makhluk dari semak itu. Ternyata sosok yang mereka jumpai ialah hewan yang sangat buas, yakni harimau. Setelah itu mereka dikejar. Mereka dikejar hingga terpojok.
Karena begitu panik, mereka lari mengikuti reflek. Akan tetapi, pelarian ini malah menjadi pengejaran antara manusia dan harimau.
Kecepatan harimau terbilang sangat cepat daripada manusia biasanya. Pengejaran menimbulkan putus asa bagi mereka. Tetapi tidak untuk, Juna.
"Aku punya rencana ... kau tunggu aba-abah ... nanti kita lari ...!" bisik Juna.
"Baiklah." jawab Bayuaji dan Hasta.
Setelah menunggu aba-aba dari Juna, mereka berlari lagi dari kondisi yang terpojok. Akan tetapi, nasib tidak datang berpihak kepada mereka. Sial sekali, Bayuaji terjatuh ke tanah karena tersandung batu kerikil.
Tubuh Bayuaji mendadak gemetar, ia begitu ketakutan. Memang benar sebelumnya ia pernah terancam juga. Perbedaannya sebelumnya, ia selamat karena beruntug dibantu arus rawa-rawa. Dan sebelumnya lagi, mereka sempat berhadapan dengan pendekar jahat.
Musuh mereka sekarang bukannlah manusia, tetapi seekor harimau buas. Yang memiliki taring yang panjang. Sudah dipastikan ia siap untuk menyantap makanan.
Bayuaji tidak bisa bergerak tegap ke depan. Pasalnya pikiran ia ikut kacau.
Melewati beberapa menit, akhirnya harimau berjalan perlahan-lahan mendekati Bayuaji. Seakan-akan sudah benar-benar menjadi santapannya.
"A— apa yang harus aku lakukan?" gemetar Juna.
Tubuh Juna dan Hasta pun ikut gemetar. Walaupun mereka sudah pernah menjumpai bahaya juga, serta mendapat luka cukup parah. Meski begitu, mereka hanyalah sekelompok bocah biasa.
Berhadapan dengan harimau sama saja dengan bunuh diri. Hewan yang memiliki kelincahan, kekuatan, dan kecepatan sudah jelas manusia biasa akan terbunuh.
"Apa aku harus kembali dan menarik Aji? Tapi ...."
Waktu terus berjalan, tetapi Juna masih saja tidak cukup berani dalam mengambil tindakan. Sedangkan Hasta tanpa memikirkan apapun, ia langsung menghadanginya. Ia tidak ingin kehilangan ikatan yang berharga lagi.
Sama juga seperti masa lalunya. Saat Hasta masih berumur 7 tahun, ia belum paham situasi yang terjadi. Namun kini ia sudah membulatkan tekad untuk melindungi orang lain. Bagaimanapun caranya, ikatan itu tetap ada dan tidak akan dibiarkan hilang.
Bersambung ....
Catatan Penulis: "Jangan cuma baca ya, tapi dukung juga dengan cara vote dan komentar. Biar tidak ketinggalan halaman terbarunya, pastikan kalian sudah follow!"
Dukung dengan donasi: https://trakteer.id/aprizaprasetio
Tanggal publikasi: 12 Desember 2020
Karya JAWARA adalah karya orisinil dari Apriza Prasetio yang terinspirasi dari budaya-budaya Indonesia, khususnya silat dan kepercayaan masyarakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
JAWARA
FantasySeorang anak kecil bernama Bayuaji Gundawasih. Dia baru saja ditinggal oleh anggota keluarganya. Emosi membawanya nekat untuk membalas dendam. Berjuang mencari kekuatan di dunia era silat. Cerita pertama kali dipublikasikan pada tanggal 25 Oktober 2...