Part 25

6.3K 365 34
                                    

Ponsel Alula berdering tanda panggilan masuk, dia pun melihat nama yang tertera di ponselnya dan dengan ragu dia menggeser icon hijaunya, Awalnya lula ingin membohongi Amel jika dia di kampus tapi Amel langsung saja memberondonginya tanpa basi basi.

"Ngapain kamu di acara keluarganya Radit La, bukannya kalian tidak ada hubungan lagi?"

"Posisi kamu dimana Mel?"

"Arah jam 9."

"Tunggu aku disana."

"Mbak, aku ke tempat Amel dulu ya disana," pamit Alula ke Athifa.

Alula pun memutus sambungan teleponnya dan beranjak menghampiri Amel yang seolah ingin menerkamnya.

Belum juga Alula tiba di tempat Amel tiba-tiba saja dia di kagetkan oleh suara  Cisyil yang memanggilnya, Alula tidak tau mesti ngapain dia pun hanya menyunggingkan senyum dan berlalu ke tempat di mana Amel duduk.

"Tega banget si La, kamu kemari tidak menghubungi aku, gitu ya namanya sahabat?" oceh Amel.

"Haddeuuhh mba joko, kemana aja Bu? dari kemarin aku tuh hubungi kamu tapi ponsel kamu di luar jangkauan, salahin siapa coba?" kilah Alula, untungnya kemarin ponsel Amel gak aktif.

"Masa Sih?"

"Masa sih.. masa sih.. ni liat panggilan aku mulai jam berapa tuh kemarin, hitung berapa kali panggilan keluarnya," ucap Alula yang pura-pura kesal.

"Ohh ... Sorry Bu joko, kemarin ponselku tertinggal di rumah Opaku dalam keadaan krisis battrai."

"Tapi mengapa tidak menelpon lagi tadi pagi?"

"Bosan aku nelpon kamu terus, kirain masih gak aktif," kilahnya lagi.

"Jelasin ngapain disini?" desak Amel.

"Pesta lah," acuh Alula.

"Maksud aku mengapa kamu tiba-tiba menghadiri acaranya keluarga mantan kamu, bukannya kalian sudah cerai, dan tidak ada hubungan lagi dengan mereka?" oceh Amel.

"Ayah dan Ibu Mas Radit ke Bandung buat ngundang Papa dan Mama, tapi mereka gak sempat hadir makanya aku yang mewakili mereka, dari kemarin aku hubungi kamu tapi nomor kamu tidak pernah aktif, Paham sampai di sini bu joko?" jelas Alula.

"Kamu ketemuan dong sama Sang mantan?"

"Oh jelaaassss.., acara keluarganya kok." sahut Alula.

"Apa kabar dengan Pak dosen?"

"Alhamdulillah sepertinya dia masih bernafas."

"Alulaaaa!! orang serius juga," kesal Amel.

Saking Asiknya ngobrol tanpa Alula duga Cisyil menghampirinya dan mengajaknya untuk berbicara.

"Bisa bicara sebentar?"

"Ehh.. tante, iya silahkan."

"Di tempat lain yuk!" ajak Cisyil.

"Maaf tante, saya gak bisa kalau mau ngomong disini aja," tolak Alula.

Alula lalu bergeser berpindah duduk untuk mempersilahkan Cisyil duduk, ada rasa penasaran di dirinya melihat kehadiran Cisyil apakah dia di undang oleh kedua mertuanya atau suaminya sendiri yang mengundangnya ke acaranya Raisya.

Cisyil pun ikut duduk di samping Alula dan juga Amel, Athifa yang melihat kehadiran Cisyil juga merasa heran dan bertanya pada dirinya sendiri mengapa Cysil berada disini, karena mengkhawatirkan Alula dia pun segera menghubungi suaminya, takutnya Cisyil berbuat jahat sama Alula.

"Gimana kabar kamu Lula?" tanya Cisyil basa basi.

"Alhamdulillah, seperti yang tante lihat."

"Kok bisa disini?" tanya Cisyil lagi.

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang