Pagi ini Alula sudah di perbolehkan pulang oleh mamanya setelah menyusui bayinya, karena belum bisa mengurus bayinya sendiri jangankan memandikan bayinya menggendongnya saja dia belum berani, untuk itu Alula memutuskan sementara tinggal bersama kedua orang tuanya sampai dia benar-benar lihai mengurus bayinya.
Usai menyusui Bayinya mereka pun bersiap-siap untuk keluar dari ruangan itu, sebelum ke kantor Radit terlebih dahulu mengantar isterinya pulang ke rumah dengan menggunakan kursi roda rumah sakit karna dia tidak ingin jika istrinya berjalan kaki sampai ke rumah.
Sorakan Zena terdengar memekikkan telinga menyambut kedatangan keponakan barunya, bahkan dia memaksa papanya untuk menjemputnya di rumah Omanya sebelum ke sekolah.
"Heeeii ponakan onty.. selamat datang di kediaman Alzhena," teriaknya.
"Hi juga onty, makasih yah udah menyambut aku," sahut Alula yang memangku bayinya di kursi Roda.
Kini mereka berkumpul di ruang keluarga rumah tersebut, sebelum ke kantor Radit mengambil alih putrinya di pangkuan Alula.
"Sama papa lagi ya sayang," gumamnya.
"Belajar dimana Mas, kok bisa gendong bayi?" tanya Alula.
"Gampang kok ini sayang," ucapnya menciumi wajah putrinya dengan gemesh.
Hati-hati dong mas," tegur Alula khawatir.
"Kamu yang anteng ya sayang, jangan buat mama susah, Papa ke kantor dulu ya," ucapnya ke anaknya yang baru berumur satu hari itu.
Radit kembali meletakkan putrinya di pangkuan sang istri, tidak lupa mencium kening Alula dan berpamitan ke kantor.
Hari beranjak siang, kedua mertua dan ipar-iparnya kini sudah bertolak ke yogya, kediaman Nalendra kembali sepi, tinggallah Alula berdua dengan putrinya dan dua orang ART karna Mamanya juga kembali lagi ke rumah sakit.
Perlahan Alula belajar sedikit demi sedikit mengurusi anaknya mulai dari mengganti popok, membersihkan pupnya dan sebagainya, bahkan Alula belajar lewat YT, karena tidak ingin terus-terusan bergantung kepada mamanya, kecuali untuk memandikan bayi sepertinya dia belum berani.
"Gini ya rasanya punya anak," batin Alula tersenyum.
Tanpa disadarinya Alula ketiduran sambil memangku anaknya bersandar di kepala ranjangnya, dia juga tidak menyadari kepulangan suaminya dari kantor.
setelah membersihkan diri dan berpakaian, perlahan Radit menghampiri istri dan anaknya, dengan pelan dia meraih anaknya kedalam gendongannya dan membawanya keluar ke ruang tengah.
"Mamanya kemana Dit?" tanya Alzhea
"Ketiduran," jawab Radit singkat.
"Kamu sudah lihai aja Dit gendong anak kamu?" tambah Alzhea lagi.
"Gak tau juga, mungkin karena dari dulu pengen punya anak kali ya," balas Radit.
Sedang di dalam kamarnya Alula mengerjapkan matanya memperbaiki kesadarannya, disaat dia membuka matanya dia tidak melihat bayinya bahkan dirinya juga terbangun dalam keadaan berbaring bergelung selimut seingatnya dia duduk bersandar memangku bayinya. Dia pun menyisir pandangan ke penjuru kamar tapi dia tidak melihat bayinya, sontak dirinya beranjak dari pembaringannya meninggalkan kamarnya keluar mencari bayinya.
"Mah.. anak aku hi---" teriaknya terpotong karena melihat Radit memangku anaknya di sofa.
"Ih Maass.., jantung aku hampir copot tau tidak?" pekiknya ke arah Radit.
"Kamu kenapa Nak, teriak-teriak gitu anak kamu nanti kaget loh," tegur Alzhea.
"Mas Radit ngeselin banget, kirain anakku hilang di kamar, taunya sama papanya," rutuk Alula.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALURA ✔
RomanceCerita ini merupakan spin off dari suddenly married. Hal yang tidak pernah terbayangkan olehnya niatnya hanya menghadiri resepsi pernikahan teman Papanya malah berakhir dirinya yang menjadi mempelai wanita dari teman papanya sendiri, lelaki yang us...