Part 24

6.2K 374 41
                                    

Usai melaksanakan kewajibannya Alula tidak melanjutkan tidurnya lagi, setelah berpakaian Alula pun langsung turun kebawah bergabung dengan yang lainnya yang sudah sibuk untuk mempersiapkan acara akad nikah yang di gelar di rumah ini pagi dan resepsinya malam nanti di sebuah Hotel berbintang di Yogyakarta.

"Eh anak Ibu, sini sayang!" seru Bu Cahya setelah melihat Alula yang turun dari tangga.

"Apa semalam tidur kamu nyenyak Nak?"

"Iy..iya Bu," gugup Alula menunduk Malu.

"Wajah kamu kenapa La pucat gitu, kamu sakit?" tegur Athifah

"Enggak kok Kak cuman demam biasa aja, mungkin semalam masuk angin di Malioboro.

Bu Cahya yang kaget mendengarnya segera menghampiri Alula dan meletakkan punggung tangannya di kenimg Alula.

"Ya Allah Nak, badan kamu kok panas gini," ucap Bu Cahya Panik.

"Radit kemana ya?" panik Bu Cahya.

"Semalam aku gak liat Mas Radit turun lagi setelah naik bersama Ayah dan Ibu," timpal Athifa.

"Iya ..ya .. dimana dia sekarang? aku juga tidak melihat dia tidur disini bareng yang lain, memangnya dia tidur dimana?" Sambung Raisya.

Alula hanya menunduk pura-pura sibuk seolah tidak mendengar obrolan mereka, "Kalau Ibu cerita sekarang mati aku pasti di ledekin lagi," batin Alula.

"Kamu gak usah ngapa-ngapain Nak, kamu duduk aja di sofa itu, ibu mau menelpon dokter dulu," panik Bu Cahya.

"Tidak usah Bu, aku sudah gak apa-apa kok, hanya demam biasa saja, ibu jangan khawatir ya, udah terbiasa kok kalau cuman demam begini," ucap Alula menenangkan mertuanya

"Mas Raditmu mana sih?" tanya Bu Cahya lagi.

"Ke masjid sama Ayah dan yang lainnya mungkin Bu," timpal Athifa.

"Oiya Bu, Memangnya Ayah dan Ibu ngapain di kamar Mas Radit semalam?"tanya Raisya yang sesari malam penasaran dengan Radit yang mengajak kedua orang tuanya ke atas.

"Kepo..."

"Ih Ibu udah gaul aja."

"Emang cuman kamu? tuwir-tuwir gini Ibu gak gaptek."

"Lula, Ayah dan Ibu ngapain semalam di kamar Mas Radit?" tanya Raisya balik ke Alula.

"Mm..Anu.."

"Ibu mewakili rasa penasaran kalian tentang Si Hilman itu," Sela Bu Cahya menarik tangan Alula dan mendudukkannya di sofa.

"O..iya, Hilman itu penggantinya Mas Radit ya La..?"

"Kheemm," dehemam Radit yang baru saja masuk ke dalam rumah.

"Bukannya salam tapi malah berdehem, cemburu Mas?" Sela Raisaya.

"Ngapain Bahas si Hilman? entar keselek dia pagi-pagi kalian gibahin," timpal Radit.

"Ngapain Mas sewot? gak ada urusannya juga sama Mas." balas Raisya.

"Lula, ceritain dong, Hilman itu kekasih kamu ya?" tanya Rafi yang baru juga menyusul masuk.

"Dia cuman dosen aku Kok," jawab Alula.

"Waaoo ... tidak rugi kamu ninggalin tu orang, ternyata penggantinya jauh lebih baik," ucap Rafi menyindir Radit.

"Nyindir???" kesal Radit.

"Fakta..."

"Akadnya jam berapa Bu?" tanya Radit mengalihkan pembicaraan.

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang