Part 16

4.9K 358 37
                                    

Gimana ya rasanya baca ceritanya sambil dengerin musik?

Alula menghampiri kedua orang tuanya dan bersimpuh di hadapan mereka.

"Pah ... Mah, maafkan Alula jika harus mengambil keputusan seperti ini, maafkan Alula yang telah mengecawakan kalian.

Alzhea berdiri meraih putrinya dan menariknya ke dalam pelukannya dengan butiran-butiran bening yang sudah mengalir di kelopak matanya.

"Kami yang meminta maaf Nak telah menyeret kamu sampai ke titik ini.

"Berdirilah sayang kita pulang," timpal Nalendra.

"Tidak Pah, sebelum Mas Radit menalakku."

Alula berdiri dari bersimpuhnya menolehkan wajahnya ke arah Radit yang juga menatapnya sendu.

"Dulu kamu meminta aku untuk membantumu menggantikan tante Cisyil, bahkan Ibu membuang harga dirinya untuk memintaku untuk menikah denganmu, dan sekarang giliran aku yang memohon kepadamu. Talak aku sekarang Mas," mohon Alula.

"Alula, hentikan omong kosongmu." Sanggah Radit.

"Mas aku mohon jangan kasihani aku hanya karena mencintaimu, sebesar apapun rasa cintaku tidak akan bisa membuatmu luluh Mas, sebesar apapun usahaku agar di cintai olehmu tidak akan pernah bisa merubah hatimu yang masih tertutup untuk ku singgahi, karena ada hati lain yang Mas simpan rapat didalamnya.

"Aku hanyalah Alula gadis kecil dimatamu, jujur Mas aku mencintaimu bahkan sangat mencintai kamu sampai aku lupa bagaimana caranya bernafas dengan baik. Disetiap hembusan nafasku disetiap langkahku disetiap sujudku hanya ada namamu yang kusebut.

"Tapi itu dulu Mas sebelum aku tahu kalau Mas sudah memiliki tunangan. dan perlahan perasaan itu aku tepis meski rasanya sangat sulit dan melelahkan hati, disaat aku mulai menerima semuanya berjalan diatas ketidak pastian perasaanku kamu datang memintaku, dan taukah kamu bagaimana sulitnya itu?"

"Mas cukup sampai disini perasaanku terombang ambing, bukankah cinta yang sesungguhnya bukan semata-mata hasrat ingin memiliki?"

"Melihat kamu berbahagia dengan orang yang kamu cintai adalah caraku mencintaimu dan aku tidak akan memberikan pilihan kepadamu karena bahagiamu bukan pada diriku, kebahagiaanmu ada bersama tante Cisyil."

"Aku tahu, Mas masih sangat mencintainya dan tidak bisa melupakannya, semoga Mas selalu berbahagia dengannya." Ungkap Alula dengan menahan sesak didadanya.

Suasana haru menyelimuti ruangan itu, semua yang berada di ruangan itu meneteskan air mata pilunya mendengar ungkapan Alula.

Termasuk Radit dirinya sungguh tertegun mendengar semua ungkapan Alula, buliran bening kini sudah mengalir di pipinya, katakanlah saat ini dia terlihat cengeng, tapi sungguh Radit tidak bisa membendungnya, sakit sekali rasanya mendengar ungkapan Alula.

Begitu pun dengan Rafi yang melihat ketegaran Alula tanpa tetesan air mata menggenang di pelupuk matanya, namun di baliknya Rafi tau ada luka yang sangat dalam yang berusaha Lula tutupi dengan ketegarannya.

"Lula tidakkah kau lihat perhatian Radit selama ini ke kamu?" tanya Rafi.

"Mas Radit melakukan semua itu hanya karena ingin terlihat romantis di depan kalian, ingin terlihat bahagia dengan pernikahannya di depan kalian." balas Alula sendu menatap lekat wajah Radit.

"Alula semua yang Mas lakukan itu tulus dari hati," batin Radit.

"Mas giliran aku yang memohon demi kebaikan semuanya, Talak aku Mas." Pinta Alula lagi.

Demi anaknya yang di kandung oleh Cisyil dan demi permintaan Alula dengan sangat berat dan tidak ikhlas Radit pun mengabulkan permintaan Alula di depan semua orang.

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang