Malam resepsi pun tiba, untuk sementara keluarga Brawijaya melupakan drama siang tadi, kini semuanya berkumpul di Ballroom sebuah hotel berbintang di Yogya, Alula begitu cantik dengan balutan kebayanya dengan model gaun senada dengan kemeja Radit di balut dengan jasnya.
Sekali lagi keduanya mencuri perhatian para keluarga besarnya yang bingung dan penasaran dengan hubungan keduanya, berbeda dengan tamu undangan lainnya dan rekan bisnis Brawijaya mereka tidak tau kalau mereka pernah bercerai.
Hingga pesta berakhir tinggallah beberapa rekan bisnis dan keluarganya bercengkrama termasuk kedua mempelai.
"Dari tadi saya perhatiin Mas Radit kaya perangko aja deh," ujar Raisya yang baru gabung bersama mereka.
"Bukan cuman kamu Cha, kita-kita juga pada merhatiin, Kasian ya si Hilman di pepetin kekasihnya sama si Mantan," timpal Rafi.
Alula hanya tertunduk malu berdecak kesal dalam hatinya, dia sudah berkali-kali memperingatkan Radit jangan dekat-dekat malah di pepet mulu.
"Napa sih kalian, sebelum janur kuning melengkung gak apa kan Lula?" balas Radit santai.
"Maumu Mas, tapi hati Alula tuh pasti udah teriak-teriak memaki kamu," balas Rafi
"Tau aja sih," gumam Alula yang terdengar di teling mereka, membuat semuanya menertawakan Radit.
"Awas loh sayang sampai di rumah Mas kasi hukuman," batin Radit.
"Jadi beneran kamu maki-maki dia lula?" timpal Raisya tertawa.
"Abisnya ngeselin, untung Mas Hilman gak liat," Balas Alula mencandai suaminya.
Sedang Brawijaya dan Bu Cahya hanya menggelengkan kepalanya seolah mereka berdua sudah berjanji menutupi hubungan Radit dan Alula sekarang, padahal awalnya hanya membantu Alula agar tidak di ledek habis keramas.
"Hilmannya gak Marah, aku kan tipis-tipisnya aja ya kan Lula?" balas radit menggoda istrinya.
"Paan tuh tipis-tipis?" tanya Alula mengerutkan keningnya.
Radit pun melingkarkan tangannya merangkul Alula dan mengecup pelipisnya di depan semua orang membuat wajah Alula sudah memerah seperti kepiting rebus karena perbuatan suaminya.
"Masss! apaan coba," tegur Alula memanyungkan bibirnya kesal.
"Napa tuh bibir? minta di cium juga?" goda radit lagi yang gemes melihat istrinya.
"Nyebelin."
"Tipis-tipis tapi menghanyutkan," timpal Athifa.
Mulut Raisya pun gatal ingin menggoda Alula tapi dia tahan takut orang-orang berpindah meledek dia.
"Rupanya sakit-sakit juga kau, Mas!" timpal Rafa tidak percaya apa yang di lihatnya.
Radit pun semakin ingin menggoda istrinya, sudah lama rasanya dia tidak mengusili Alulanya.
"Jangan marah dong Lula, bahkan yang lebih dari ini sudah pernah kita lakukan," goda Radit lagi membuat Alula bebar-benar ingin menelannya hidup-hidup.
"Wah, jangan ingetin masa lalu dong Mas, kan sudah berlalu anggap aja itu kenangan manis kalian, kasian de sama Pak Hilmannya,"timpal Raisya.
"Tunggu dulu," sela Bu Cahya
"Apaan Bu ngagetin aja."
"Alula sayang, kamu gak pernah hamilkan selama pisah sama Radit, kamu gak ngegugurin juga kan kandungan kamu?" Tanya Bu Cahya dengan Wajah khawatirnya, begitupun dengan Radit yang tidak pernah berpikiran sampai ke situ.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALURA ✔
RomanceCerita ini merupakan spin off dari suddenly married. Hal yang tidak pernah terbayangkan olehnya niatnya hanya menghadiri resepsi pernikahan teman Papanya malah berakhir dirinya yang menjadi mempelai wanita dari teman papanya sendiri, lelaki yang us...