Part 13

4.6K 313 16
                                    

Honda civic type R putih milik Radit kini meninggalkan pekarangan rumah kedua orang tuanya melaju membelah jalanan raya melalui jalur selatan, sengaja Radit melalui jalur itu karena pemandangannya yang lebih indah serta banyak tempat yang bisa di singgahi untuk beristirahat.

"Tidur saja kalau kamu ngantuk, perjalanan kita masih jauh, nanti aku kasih bangun jika tiba di tempat peristirahatan."

"Emang berapa lama lagi sih Mas?"

"In syaa Allah 7 jam lagi."

"Apaa? sejauh itu? kita uda jalan 4 jam loh ini Mas, udah dua kali istirahat dan kita masih melanjutkan perjalanan lagi selama itu?" celetuk Alula.

"Makanya kamu tidur saja biar gak ngerasain jauhnya perjalanan, nanti Mas kasih bangun."

"Tau gini aku naik pesawat Mas, 2 jam yang lalu sudah duduk manis di rumah," oceh Alula.

"Masa tega ngebiarin Mas sendirian."

"Ke Yogyanya juga sendirian kan?"

"Iya sih, tapi kan sekarang beda masa punya isteri tapi jalannya sendirian."

"Tau ahh."

"Anggap saja kalau sekarang kita ngedate menikmati masa pacaran," imbuh Radit mengelus puncak kepala Alula.

Lagi-lagi Alula di buat baper dengan ucapan dan perlakuan Radit, tapi Alula berusaha untuk mengenyahkannya.

"Gimana? mau nggak pacaran sama Mas?"

"Ga jelas banget sih."

"Mas serius, sekarang Mas yang nembak kamu, Mau nggak?"

"Ngapain pacaran kalau udah nikah?"

"Pacaran setelah menikah itu indah loh, pacaran halal mau ngapain juga sudah halal," terang Radit.

Sejenak Alula berpikir apakah bagus untuk dirinya menerima tawaran Radit? tapi hati kecilnya sudah berkata tidak lagi, mau bagaimana pun akan sulit rasanya memiliki hati Radit yang sudah bertahta untuk hati wanita lain yang sangat dia cintai, dirinya merasa sangat sulit untuk menjangkau Radit bagaikan pungguk merindukan bulan.

"Aku nggak Mau."

"Kenapa?"

"Ya nggak mau aja, udah ada ikatan yang lebih erat dari itu ngapain pacaran lagi."

"Kamu menolak Mas?"

"Menurut Mas?"

"Kita kan nikah mendadak, tidak ada rasa cinta, anggap saja kalau sekarang kita pacaran siapa tau aja bisa cinta benaran kitanya," ungkap Radit.

"Situ merasa masih ABG gitu? pake pacaran segala," cetus Alula.

"Gaya pacaran kita kan beda, kita bisa saling memahami nantinya, saling mengisi, saling melengkapi, dan saling men--- "

Ucapan Radit terputus karena dirinya juga tidak yakin mampukah dia menjatuhkan hatinya pada Alula.

"Tuh kan Mas kamu tidak bisa," batin Alula.

"Kamu lelah nggak?" tanya Radit mengalihkan pembicaraan.

"Nggak, Kalau Mas lelah kita istirahat aja dulu."

"Mas nggak Lelah kok,"

Butuh waktu hampir 11 jam perjalanan, akhirnya mereka memasuki kota Bandung. wajah lelah tergambar di wajah keduanya. Alula merasa pusing dan mual karena pertama kali di hidupnya berkendara jarak jauh selama 11 jam perjalanan.

"Kita ke rumah dulu ya, disana kita istirahat Mas sangat lelah," ujar Radit.

"Emang kita mau ke rumah kan?"

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang