Part 3

4.4K 340 6
                                    

Seminggu setelah kejadian itu, Alula benar-benar menghindari Radit, jika Radit berada di rumahnya Alula tidak keluar kamar dengan alasan fokus belajar untuk menghadapi ujian akhir.
dan kedua orang tuanya percaya akan hal itu, Ia pun mengambil kesempatan itu untuk melupakan Radit dengan fokus belajar, karena ujian tinggal beberapa hari lagi, makan pun terkadang di dalam kamar.

Tapi malam ini, entah mengapa Alula ingin berkumpul dengan keluarganya, sehabis belajar Alula keluar dari kamarnya dan masih mendapati Papa dan Mamanya sedang mengobrol di ruang tengah, Alula langsung saja mendudukkan dirinya di pangkuan Papanya dengan manja.

"Kangeeennn," gumamnya.

"Hmmm ... manjanya kumat nih, padahal Papa gak pernah kemana-mana juga," ucap Nalendra mengelus kepala putrinya.

"Sama Papa aja nih?" timpal Sea.

"Mama juga lah, serasa setahun aja gak melihat kalian."

"Lebai," ucap Nalendra mencubit kedua pipi putrinya.

"Ih ... sakit Papah."

"Papa boleh ngomong sesuatu nggak?" tanya Nalendra.

"Apa itu Pah?"

"Kamu pindah dulu gih, kamu berat loh Nak," suruh Nalendra.

"Giliran anaknya aja berat, kalau sama Mama mah di pangku sehari semalam juga seringan kapas." gumam Alula.

"Hmmm ... cemburu dia Pah sama Mamanya," timpal Sea tertawa.

"Kamu ada masalah ya disekolah?" tanya Nalendra setelah Alula berpindah duduk di sampingnya.

"Masalah? sepertinya nggak deh Pah," jawab Alula.

"Papa perhatikan selama ini ada yang berbeda dari sikap kamu Nak, coba cerita ke kami ada masalah apa hmmm? jangan sembunyikan kepada kami, kamu taukan Papa itu juga belajar psikolog," tutur Nalendra.

Alula tau akhirnya seperti ini, sikapnya yang berubah terbaca oleh kedua orang tuanya, dia hanya tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya kepada kedua orang tuanya.

"Sayang .. " panggil sea dengan mengelus pundak Alula.

"Apa aku harus berdalih kuliah di Yogya?" batinnya.

"Pah ... Mah ... Sebenarnya Lula takut bilang ini ke kalian, setiap hari Lula kepikiran terus, gak tau mau ngomong apa sama kalian, sebenarnya Lula mau nerusin kuliah di Yogya Pah."

"Kok Yogya Nak, disini tidak kalah lebih bagus loh," Sela Sea yang tidak rela jika Alula jauh darinya.

"Apa alasan kamu mau kuliah disana?" tanya Nalendra.

Alula hanya bisa menunduk, tidak mungkin kan kalau dia jujur kepada kedua orang tuanya.

"Alula! Papa tanya apa alasan kamu, kalau kamu bisa memberikan alasan yang tepat papa akan beri ijin.

"Paaahhh," Sela Sea.

"Berikan alasannya ke Papa, karena setau Papa universitas disini juga jauh lebih bagus, mengapa harus jauh-jauh kesana sedang kamu tahu di sana kamu sendiri tidak ada keluarga, di sini saja kamu masih banyak bergantung sama kami.

"Lula hanya ingin belajar mandiri Pah."

"Lula Mandiri itu tidak harus jauh dari kami, jika kamu merasa kampusmu nanti jauh dari rumah kamu bisa kok ngekost di sekitar kampus kamu, asal jangan keluar dari Bandung, Mama gak izinin," timpal Sea.

"Mah ... please," harap Alula yang air matanya sudah menggenang.

"Ada alasan lainkan?" tebak Nalendra membuat Alula mati kutu.

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang