Part 6

4.2K 312 4
                                    

Setelah kejadian yang memalukan itu, Alula tidak pernah lagi memunculkan batang hidungnya di depan Radit, Alula benar-benar menghindarinya bahkan pura-pura tidak melihatnya jika bertemu di suatu tempat.

Untungnya selama beberapa bulan ini Alula di sibukkan dengan persiapan acara perpisahannya sampai dengan pengurusan pendaftaran masuk perguruan tunggi hingga menjadi Mahasiswa baru, jadi dia memiliki kesempatan untuk tidak bertemu dengan Radit, meski hanya mengingat kejadian itu Alula sangat malu sekali apalagi sampai harus bertemu dan bertatap muka dengan Radit.

Begitu pun dengan Radit dirinya tidak seintens dulu berkunjung ke rumah Nalendra, selain sibuk dengan pekerjaannya Radit juga lebih banyak meluangkan waktunya untuk Pricil calon istrinya, dan juga mengurus persiapan pernikahannya yang tinggal menghitung hari.

Tepatnya hari ini setelah pulang kantor Radit berkunjung ke kediaman Nalendra dengan tujuan untuk memberikan undangan pernikahannya, meski dirinya setiap hari bertemu dengan Nalendra di kantor tapi tidak afdol rasanya jika tidak membawakannya ke rumahnya.

"Assalamu'alaikum," sapanya setelah masuk kedalam ruang keluarga tersebut.

Alula yang baru saja ingin mendudukkan dirinya di sofa terkejut melihat kehadiran Radit yang sudah beberapa bulan ini tidak dilihatnya, refleks saja Alula kembali menegakkan badannya dan berlalu masuk ke dalam kamarnya meninggalkan tanya bagi semua yang berada di ruangan itu.

"Ini bukan yang pertama kalinya loh Lula seperti itu kalau kamu kesini Dit, bisa kamu jelaskan?" tanya Alzhea dengan rasa penasarannya.

"Aku juga nggak tau," elak Radit mengangkat kedua bahunya lalu duduk di sofa disamping Nalendra.

"Sepertinya ada yang tidak beres nih dengan kalian, biasanya juga kalau kamu kesini yang kamu cari dulu Alula dan akhir-akhir ini kamu pun sudah jarang sekali kesini, setiap Lula tau kalau kamu di rumah dia gak keluar dari kamar meskipun kelaparan, begitu juga dengan kamu gak pernah tanya kabar dia lagi, Ada apa sih Dit?" timpal Nalendra penuh kecurigaan.

Bagaimana tidak, Nalendra tau bagaimana perasaan putrinya ke Radit, meski Alula sudah tau jika Radit sudah memiliki tunangan Lula masih bisa bersikap biasa saja tapi selama beberapa bulan ini ada yang aneh dengan putrinya itu begitu juga dengan Radit, "Apa Radit pernah memberitahu sesuatu yang menyakiti hati putrinya," pikirnya.

"Kamu pernah melakukan sesuatu padanya?" tanya Nalendra lagi.

"Apa itu?" tanya Radit balik bertanya dengan mode bingungnya.

"Terus kenapa Lula sampai berubah begitu ke kamu Dit?" timpal Alzhea.

Sebenarnya Radit tau alasannya, namun dia tidak mau menerka-nerka apakah karena kejadian itu membuat Alula berubah seperti itu. Tapi jika tidak menjelaskannya sekarang pasti Nalendra dan Alzhea tidak berhenti mencercanya.

"Coba deh tanya langsung ke anaknya, aku juga tidak mengerti," ujar Radit yang masih ragu menceritakan kejadiannya, bisa saja kan bukan itu permasalahannya, jika dia cerita dirinya dan Alula bisa malu sendiri.

"Alula gak mau cerita, dia bilang perasaan kami saja," jawab Alzhea.

"Dit, kamu itu bukan orang lain lagi buat kami, ada yang bisa kamu jelasin?" tekan Nalendra.

Akhirnya Radit pun menceritakan semuanya kejadian beberapa bulan yang lalu meski sebenarnya dia malu kepada Nalendra dan Alzhea.

"Pantas saja Alula seperti itu, aku saja jika berada di posisi dia mungkin akan melakulan hal yang sama bahkan lebih, secara Alula itu," ucap Alzhea tidak meneruskan ucapannya.

"Alula kenapa sea?" tanya Radit bingung.

"Alula masih kecil," jawab Sea gamblang, padahal dalam hatinya "Alula itu mencintai kamu Dit."

ALURA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang